Sel Darah Merah (Eritrosit) – Pengertian, Fungsi, Ciri-Ciri dan Struktur Sel Darah Merah dengan Penjelasan Terlengkap

Posted on

Darah memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh. Darah terdiri dari 2 komponen utama, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari 3 komponen penyusun, yaitu sel darah merah, sel darah putih dan keping darah (trombosit). Komponen-komponen penyusun darah memiliki fungsi dan perannya masing-masing.

Kali ini kita akan membahas tentang sel darah merah lengkap dengan penjelasannya. Meliputi pengertian sel darah merah, fungsi sel darah merah, ciri-ciri sel darah merah, dan struktur sel darah merah dengan penjelasannya.

Baca Juga : Jenis dan Fungsi Pembuluh Darah Pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Pengertian Sel Darah Merah

Sel darah merah adalah sel yang paling banyak berada di dalam tubuh. Sel darah merah memiliki dua fungsi utama yaitu membawa oksigen ke seluruh tubuh dan membawa karbondioksida ke paru-paru.

Sel darah merah memiliki warna merah yang pekat dengan jumlah sel yang cukup banyak di dalam darah. Warna merah pekat disebabkan adanya hemoglobin yaitu protein yang mengikat oksigen dalam darah.

Selain hemoglobin, sel darah merah juga mengandung hematokrit. Hematokrit adalah volume sel darah merah dibandingkan dengan volume darah total (sel darah merah dan plasma darah).

Sel darah merah berbentuk bulat dengan cekungan (bikonkaf) dibagian tengahnya. Dibandingkan dengan jenis sel lainnya, sel darah merah lebih mudah berubah bentuk yang berguna untuk penyesuaian diri saat melewati berbagai pembuluh darah di dalam tubuh.

Selain memberikan warna merah yang khas, hemoglobin dalam sel darah merah juga berfungsi membantu eritrosit membawa oksigen dari paru-paru untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh, serta mengangkut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru yang nantinya untuk dikeluarkan. Secara keseluruhan, presentasi volume darah terdiri dari sel-sel darah merah yang disebut dengan hematokrit.

Sel darah merah terbentuk dibagian sumsum tulang belakang yang dikendalikan oleh hormon dan terutama diproduksi oleh ginjal, yaitu eritropoietin. Selanjutnya sel darah merah akan mengalami proses pematangan selama 7 hari di sumsum tulang baru selanjutnya dilepaskan ke aliran darah.

Pada umumnya, sel darah merah hanya memiliki masa hidup yang dapat bertahan selama empat bulan atau 120 hari. Selama masa hidup tersebut, tubuh akan secara teratur mengganti dan memproduksi sel darah merah baru.

Baca Juga: Plasma Darah dan Penjelasannya

Fungsi Sel Darah Merah

Sel darah merah memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh. Berikut ini beberapa fungsi dari sel darah merah, antara lain:

Mengirim oksigen ke seluruh tubuh
Fungsi utama dari sel darah merah adalah untuk mengirim oksigen ke seluruh tubuh. Sebelum mengirim oksigen ke seluruh tubuh, sel darah merah terlebih dahulu dibentuk di sumsum tulang belakang lalu akan menyebar ke jaringan-jaringan tubuh membawa oksigen dari paru-paru. Lalu selanjutnya eritrosit akan mengedarkan kembali sel darah merah menuju paru-paru untuk dikeluarkan.

Sebagai antibodi / sistem kekebalan tubuh
Sel darah merah juga berfungsi sebagai kekebalan tubuh atau sebagai antibodi. Sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh homoglobin yang berfungsi menangkal bakteri atau patogen melalui proses yang disebut Lisis. Hemoglobin berperan untuk mengeluarkan radikal bebas yang berpotensi dapat menghancurkan membran dan dinding sel patogen serta membunuh bakteri.

Pentukan golongan darah
Penentuan golongan darah diperoleh dengan ada tidaknya antigen aglutinogen di dalam eritrosit.

Pelebaran pembuluh darah
Pelebaran pembuluh darah disebabkan oleh adanya sel darah merah. Eritrosit akan melepaskan senyawa S-Nithrosothiol. Senyawa S-Nithrosothiol akan dilepaskan ketika terjadi proses terdeogsigenerasi pada hemoglobin. Kondisi tersebut berdampak pada terjadinya pelebaran pembuluh darah serta melancarkan darah keseluruh tubuh, terutama pada daerah yang mengalami kekurangan darah.

Baca Juga : Komponen dan Fungsi Darah Dalam Tubuh Manusia

Ciri-Ciri Sel Darah Merah

Sel darah memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:

  • Sel darah merah memiliki warna merah pekat yang berasal dari hemoglobin,
  • Sel darah merah mengandung hematokrit,
  • Sel darah merah berbentuk bulat dengan cekungan (bikonkaf) dibagian tengahnya,
  • Sel darah merah bersifat elastis dan lebih mudah berubah bentuk untuk menyesuaikan diri,
  • Sel darah merah terbentuk dibagian sumsum tulang belakang,
  • Umumnya, sel darah merah hanya memiliki masa hidup yang dapat bertahan selama empat bulan atau 120 hari,
  • Sel darah merah tidak memiliki inti sel,
  • Jumlah eritrosit berkisar antara 4 sampai 5 juga sel/mm³ darah
  • Sel darah merah memiliki diameter antara 7 sampai 8 µm dengan memiliki ketebalan 1 sampai 2 µm.

Baca Juga : Pembuluh Nadi (Arteri) dan Penjelasannya

Struktur Sel Darah Merah (Eritrosit )

Sel darah merah (Eritrosit) merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap mililiter darah setidaknya mengandung 5 miliar eritrosit (sel darah merah) yang secara klinis dilaporkan dalam hitung sel darah merah sebagai 5 juta per milimeter kubik (mm3).

Sel darah merah berbentuk bulat dengan cekungan (bikonkaf) dibagian tengah kedua sisinya dengan diameter 8µm, tepi luar tebal 2µm dan bagian tengahnya 1µm.

Dibandingkan kebanyakan sel pada manusia lainnya, sel darah memiliki struktur yang lebih sederhana. Sel darah merupakan suatu membran yang membungkus larutan hemoglobin dan tidak memiliki organel sel seperti pada mitokondria, lisosom atau aparatus golgi.

Baca Juga : Pembuluh Kapiler dan Penjelasannya

Demikian artikel mengenai Sel Darah Merah (Eritrosit) dan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.