Pengertian Hati – Fungsi, Bagian-Bagian, Cara Kerja dan Gangguan pada Hati Lengkap dengan Penjelasannya

Posted on

Hati adalah sistem ekskresi manusia yang mengeluarkan sisa zat metabolisme berupa amonia, urea dan getah empedu. Hati memiliki berat sekitar 1,5 kg dengan warna merah tua kecoklatan. Hati berada ,dibagian kanan rongga perut di bawah diafragma. Hati terlindungi oleh selaput tipis yang disebut kapsula hepatis. Selain sebagai sistem ekskresi, hati juga memiliki fungsi untuk menyimpan glikogen (gula otot), elenjar pencernaan, penawar racun dan membantu pembentukan eritrosit (sel darah merah) pada janin.

Baca Juga : Fungsi dan Cara Kerja Ginjal

Untuk mengenal lebih jauh tentang Hati Manusia, berikut ini kami akan jelaskan tentang pengertian hati lengkap dengan fungsi, bagian-bagian, cara kerja dan gangguan pada hati dengan penjelasan dan gambar.

Pengertian Hati

Hati merupakan organ dalam sistem ekskresi manusia yang memiliki ukuran terbesar dalam tubuh. Hati memiliki warna merah kecoklatan yang memiliki beragam fungsi termasuk membantu proses pencernaan dan metabolisme gizi pada sistem pencernaan.

Hati adalah organ terbesar dalam tubuh yang letaknya berada di sisi kanan atas rongga perut atau tepatnya dibawah diafragma, di kedua sisi kuadran keatas dan sebagian besar terdapat di sebelah kanan. Hati memiliki berat sekitar 1.500gram atau 2,5% dari berat badan orang dewasa. Bagian permukaan atas hati memiliki bentuk cembung dan letaknya dibawah diafragma, sedangan permukaan bagian bawah tidak rata dan terdapat lekukan fisura transverses. Hati terlindungi oleh selaput tipis yang disebut kapsula hepatis.

Hati memiliki warna merah kecoklatan karena tinggi akan persediaan darah. Hati dibagi menjadi 2 yaitu lobus kanan dan lobus kiri yang keduanya dipisahkan oleh igamentum falciforme. Lobus kanan memiliki ukuran lebih besar dari lobus kiri dan memiliki tiga bagian utama, yaitu lobus kanan atas, lobus caudatus, dan lobus quadratus.

Fungsi utama hati adalah sebagai sistem ekskresi manusia yaitu mengeluarkan sisa zat metabolisme berupa amonia, urea dan getah empedu. Selain itu, hati juga memiliki fungsi untuk menyimpan glikogen (gula otot), kelenjar pencernaan, penawar racun dan membantu pembentukan eritrosit (sel darah merah) pada janin. Untuk lebih jelasnya dibawah ini beberapa fungsi dari hati.

Baca Juga : Sistem Ekskresi Pada Manusia

Fungsi Hati

Secara keseluruhan hati memiliki berbagai fungsi bagi kesehatan tubuh, seperti menghasilkan protein, menghancurkan racun dalam tubuh, hingga membantu proses pencernaan. Lebih jelasnya berikut beberapa fungsi hati lainnya, antara lain:

  • Membersihkan Darah
    Hati memiliki fungsi untuk membersihkan darah dari beberapa senyawa berbahaya, seperti senyawa yang berasal dari obat-obatan, alkohol maupun racun.
  • Menghancurkan Sel Darah Merah
    Hati memiliki fungsi untuk menghancurkan sel darah merah yang sudah tua. Proses penghancuran sel darah merah yang sudah tua akan membuat fases berwarna cokelat. Namun ketika fases berwarna pucat atau putih dan urin berwarna gelap maka terdapat kemungkinan jika ada masalah pada organ hati. Contohnya hepatitis yang disebabkan oleh virus.
  • Menyimpan Nutrisi
    Salah satu fungsi hati selanjutnya yaitu penting untuk proses penyimpanan nutrisi dalam tubuh. Seperti zat besi, vitamin A, B12, D, dan K, serta asam folat.
  • Membantu Metabolisme Protein
    Hati juga memiliki fungsi untuk membantu proses metabolisme protein yaitu dengan mengubah amonia menjadi urea yang selanjutnya dikeluarkan bersama urin dalam ginjal.
  • Memproduksi Protein
    Hati juga berfungsi untuk memproduksi protein seperti albumin yang memiliki fungsi menjaga cairan dalam sistem sirkulasi tubuh. Selain itu, hati juga menghasilkan protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh.
  • Memproduksi Cairan Empedu
    Hati juga berfungsi memproduksi cairan empedu yang berperan membantu proses pencernaan makanan. Selain itu, hati juga menyimpan energi dalam tubuh dalam bentuk glikogen lalu mengubahnya menjadi glukosa pada saat glukosa darah rendah.
  • Memproduksi Hormon
    Hati juga berperan dalam memproduksi kolesterol dan trigliserida serta protein pembawanya dapat dialirkan dalam darah. Selain itu, hati juga berfungsi untuk memproduksi hormon pertumbuhan anak.

Bagian-Bagian Hati

  • Lobus kanan adalah bagian hati dengan ukuran 5-6 kai lipat lebih besar daripada lobus kiri. Antara lobus kanan dan lobus kiri dipisahkan oleh ligamen falciform.
  • Lobus kiri adalah bagian hati dengan ukuran dan bentuk lebih kecil dan runcing dari pada lobus kanan.
  • Lobus kaudatus adalah lobus dengan ukuran lebih kecil dari lobus kiri yang letaknya memanjang dari bagian lobus kanan dan membungkus bagian vena cava inferior (pembuluh darah balik utama).
  • Lobus kuadrat adalah lobus yang berada lebih rendah dari lobus kaudatus atau tepatnya teretak di bagian belakang lobus kanan hingga membungkus empedu.
  • Vena hepatika adalah pembuluh darah yang memiliki fungsi mengangkut darah terdeoksigenasi dan darah yang telah disaring oleh hati yaitu darah dari usus besar, usus kecil, pankreas, lambung menuju vena kava inferior.
  • Vena sentralis adalah pembuluh darah yang terletak dibagian tengah tiap lobulus.
  • Lakuna adalah ruang yang membatasu satu lobulus dengan lobulus lainnya.
  • Diafragma adalah membran otot yang membatasi bagian dada dan bagian perut.
  • Kantung empedu adalah bagian dari sistem empedu yang berfungsi sebagai reservoir penyimpanan untuk empedu.
  • Arteri hepatika adalah arteri yang berfungsi untuk pendistribusian darah ke hati, lambung bagian duodenum dari usus halus dan pankreas dari empedu.

Baca Juga : Bagian Bagian Tulang Manusia

Cara Kerja Hati

Hati merupakan salah satu organ penting dalam tubuh yang terdiri dari dua bagian yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Salah satu fungsi utama hati adalah untuk menetralisir racun yang masuk dalam tubuh. Lalu bagaimana cara kerja hati dalam menetralisir racun dalam tubuh? berikut penjelasannya.

Setiap makanan, minuman maupun obat yang masuk melalui saluran pencernaan awalnya melewati proses pencernaan dalam lambung dan usus. Setelah berhasil dicerna, zat-zat tersebut selanjutnya diserap dalam usus dan masuk dalam pembuluh darah usus. Setelah itu, zat akan dibawa oleh darah dan masuk ke dalam hati. Dan sebelum zat tersebut disirkulasikan ke seluruh tubuh, zat tersebut terlebih dahulu melewati proses detoksifikasi di dalam hati.

Hati memiliki kandungan sel kupfer yaitu sel khusus yang dapat memakan zat racun dalam tubuh. Zat kupfer tersebut akan mendetoksifikasi racun dalam tubuh melalui bantuan enzim dan zat kimia khusus yang disebut dengan xenobiotik.

Melewati beberapa proses tahapan enzim dan zat kimia dalam sel hati akan mengurai dan mengubah sifat dari yang bersifat racun selanjutnya dikeluarkan melalui urin.

Beberapa zat selain zat makanan yang bisa di detoksifikasi oleh hati lainnya yaitu amonia, zat sisa metabolisme tubuh, alkohol, obat-obatan, zat kimia dan lain-lainnya.

Namun perlu diingat, bahwa hati memiliki kapasitas dalam menetralisir racun dalam tubuh dalam jumlah yang terbatas. Jika zat racun yang masuk dalam tubuh dalam jumlah berlebihan, maka Hati akan bekerja lebih keras dalam mendetoksifikasi racun tersebut karena melebihi kapasitas kemampuan hati. Dan ketika proses tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka dapat menyebabkan kerusakan hati sehingga fungsi hati secara umum akan menurun.

Baca Juga : Fungsi dan Cara Kerja Ginjal

Gangguan pada Hati

Gangguan pada hati bisa disebabkan karena beberapa hal, mulai dari infeksi virus hingga gaya hidup yang tidak sehat. Sebagian besar beberapa gangguan pada hati pada tahap awal tidak menimbulkan gejala dan biasanya gejala baru muncul ketika gangguan telah memasuki tahap lanjut bahkan ketika kondisi hati sudah rusak parah. Berikut ini beberapa gangguan pada fungsi hati, antara lain:

1. Penyakit kuning
Penyakit kuning merupakan gejala gangguan pada hati yang disebabkan karena kadar bilirubun (pigmen empedu) dalam aliran darah yang melebihi batas normal. Tingginya bilirubin terjadi karena terdapat kelainan pada sel atau peradangan pada hati.

2. Kolestasis
Kolestasis merupakan gangguan pada hati akibat aliran cairan empedu dalam hati tersumbat maupun berkurang. Cairan empedu dihasilkan oleh hati untuk membantu proses pencernaan. Ketika aliran empedu tersumbat maka menyebabkan penumpukan bilirubin dan memicu timbulnya penyakit kuning.

3. Sirosis
Sirosis adalah kondisi adanya luka atau jaringan parut di hati yang bersifat kronis. Sirosis dapat menyebabkan kerusakan hati yang sulit diobati hingga memicu kegagalan hati.

4. Hepatitis A
Penyakit hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menyebabkan peradangan hati. Penularan hepatitis A bisa melalui feses, air maupun makanan yang terkontaminasi oleh virus hepatitis A. Selain itu hepatitis A juga disebabkan karena kontak fisik dengan penderita penyakit hepatitis.

5. Hepatitis B
Penyakit hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B yang ditularkan melalui darah, cairan tubuh maupun luka yang terbuka. Hati yang terinfeksi hepatitis B dapat menyebabkan hati luka, kegagalan hati hingga penyakit kanker hati.

6. Hepatitis C
Penyakit hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C yang menyebabkan organ hati mengalami pembengkakan. Penyakit hepatitis C yang bersifat kronis dapat menimbulkan sirosis, kegagalan hati hingga kanker hati.

7. Kanker Hati
kanker hati disebabkan ketika sel hati mengalami mutasi sehingga tumbuh tidak terkendali. Pada beberapa kasus, infeksi kronis akibat virus hepatitis B dan hepatitis C dapat menyebabkan kanker hati.

Baca Juga : Anatomi Tulang Tengkorak Manusia 

Selain beberapa gangguan diatas, gangguan pada hati lainnya juga dapat disebabkan karena adanya infeksi bakteri, kelainan genetik maupun toksin atau racun dalam tubuh.

Demikian artikel mengenai Fungsi dan Cara Kerja Hati. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.