Polimer – Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh Polimer dengan Penjelasan Terlengkap

Posted on

Polimer adalah material berbentuk rantai molekul panjang dan berulang akibat proses polimerisasi. Polimer merupakan salah satu material yang dekat dengan kehidupan modern. Ada banyak jenis barang yang sering ditemukan sehari-hari terbuat dari polimer, misalnya botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon.

Namun polimer tidak hanya identik dengan plastik. Untuk mengetahui lebih lanjut dengan polier, berikut ini akan kami jelaskan secara lengkap tentang polimer meliputi pengertian polimer, jenis polimer dan contoh polimer dengan penjelasan terlengkap.

Baca Juga : Hidrokarbon dan Penjelasannya

Pengertian Polimer

Polimer adalah material berbentuk rantai molekul panjang dan berulang akibat proses polimerisasi. Material polimer memiliki banyak jenis dan setiap jenisnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari tipe molekul yang membentuk dan proses pembentukannya. Beberapa jenis polimer memiliki sifat lentur seperti karet dan poliester, beberapa jenis lainnya bersifat keras dan kuat seperti kaca dan epoksi.

Polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu Poly dan Meros. Poly berarti banyak dan Meros berarti unit atau bagian. Polimer merupakan senyawa besar yang terbentuk dari gabungan banyak unit-unit molekul yang kecil.

Unit molekul kecil pembentuk senyawa disebut dengan monomer, yang berarti senyawa polimer terdiri dari banyak monomer. Polimer tersusun dari ribuan hingga jutaan monomer yang disebut sebagai senyawa makromolekul.

Baca Juga : Larutan Penyangga dan Penjelasannya

Jenis Polimer

Polimer terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya, antara lain:

Polimer berdasarkan asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dibagi menjadi tiga kategori, yaitu polimer alam, polimer sintetis dan polimer semisintetis.

  • Polimer Alam adalah polimer yang secara alami tersedia di alam. Polimer alam biasanya terbentuk dari proses kondensasi. COntohnya seperti selulosa, karet, protein dan amilum.
  • Polimer Sintetis adalah polimer yang dibuat oleh manusia dan sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Biasanya polimer sintetis terbentuk dari proses polimerisasi adisi. Contohnya seperti serat, plastik dan karet buatan.
  • Polimer Semisintetis adalah polimer yang didapatkan dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia. Contohnya seperti selulosa asetat. Selulosa asesat merupakan turunan dari selulosa yang terbentuk dari asetilasi selulosa dan digunakan untuk membuat kaca film.

Polimer berdasarkan monomernya

Berdasarkan monomernya, polimer dibagi menjadi dua kategori, yaitu homopolimer dan kopolimer.

  • Homopolimer (polimer linear) adalah polimer yang tersusun dari monomer yang sama atau sejenis. Contohnya Polivinil klorida yaitu polimer adisi yang mengandung monomer yang sama yaitu vinil klorida.
  • Kopolimer adalah polimer yang tersusun dari polimerisasi monomer yang berbeda dengan jenis yang membentuk suatu polimer. Contohnya seperti nilon 66 yang terbentuk dari polimerisasi adipat dan heksametilendiamin.

Baca Juga : Fermentasi dan Penjelasannya

Polimer berdasarkan reaksi terhadap pemanasan

Berdasarkan reaksi terhadap pemanasan, polimer dibagi menjadi 2 kategori, yaitu termoplastik dan termoset.

  • Termoplastik
    Termoplastik adalah polimer yang dapat dilebur ulang melalui pemanasan menjadi bentuk semula. Produksi termoplastik dimulai dari pembentukan menjadi biji plastik. Biji plastik selanjutnya akan dipanaskan dan dibentuk menjadi beragam macam produksi industri dan produk komersial. Terdapat beberapa jenis termoplastik yang cukup di kenal seperti polietilena, polipropilena, polivinil klorida, polistirena, nilon, dan polikarbonat.
  • Termoset
    Termoset adalah polimer yang tidak dapat dikembalikan menjadi bentuk semula. Biasanya plastik termoset diproduksi dan dibentuk pada saat bersamaan. Pada umumnya, termoset di bentuk melalui metode pemanasan dan langsung menjadi produk akhir. Jenis plastik yang termasuk dalam termoset seperti akrilik, poliuretana, melamin, silikon, dan epoksi.

Polimer berdasarkan metode pembentukannya

Berdasarkan metode pembentukannya, polimer dibagi menjadi dua kategori yaitu polimer adisi dan polimer kondensasi.

  • Polimer adisi
    Polimer adisi terbentuk berdasarkan proses penambahan unit monomer terus menerus.
  • Polimer kondensasi
    Polimer kondensasi terbentuk dari gabungan molekul-molekul kecil melalui reaksi yang melibatkan gugus fungsi, dengan atau tanpa diikuti lepasnya molekul kecil.

Polimer berdasarkan aplikasinya

Berdasarkan aplikasinya, polimer dibagi menjadi 3 kategori yaitu polimer komersial, polimer teknik dan polimer dengan tujuan khusus.

  • Polimer komersial adalah polimer yang disintetis dengan biaya murah dan diproduksi dalam jumlah banyak.
  • Polimer teknik adalah polimer bersifat unggul serta harganya mahal.
    Polimer bertujuan khusus adalah polimer yang memiliki sifat unggul dan dibuat dengan kepentingan khusus.

Baca Juga : Kimia Organik dan Penjelasannya

Polimer berdasarkan susunan rantainya

Berdasarkan susunan rantainya, polimer dibagi menjadi 3 kategori, yaitu polimer linear, polimer bercabang dan polimer jaringan tiga dimensi (polimer rantai silang).

  • Polimer linear adalah polimer yang tersusun secara berulang, berkaitan satu sama lain dan membentuk rantai polimer panjang. Contohnya seperti polietena, polivinil klorida dan sebagainya. Polimer linear memiliki titik leleh yang kuat tarik dan densitas tinggi.
  • Polimer bercabang adalah polimer linier dengan cabang berbeda panjang di rantai utama. Adanya percabangan pada rantau utama, maka polimer ini memiliki titik leleh, kuat tarik dan densitas rendah, contoh polimer bercabang seperti glikogen.
  • Polimer jaringan tiga dimensi atau polimer rantai silang adalah polimer linier yang tergabung dan membentuk jaringan tiga dimensi. Polimer ini memiliki sifat sangat keras, kaku dan rapuh. Contonya seperti bekelite, resin urea formaldehida.

Polimer berdasarkan jumlah rantai karbonnya

  • 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
  • 5 ~ 11 Cair (bensin)
  • 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
  • 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
  • 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
  • 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

Sumber polimer

Polimer dibedakan menjadi dua sumber, yaitu polimer alam dan polimer buatan.

  • Polimer alam sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Contoh polimer alam seperti karet, wol, sutra, amilum, kapas dan selulosa.
  • Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah polimer yang di modifikasi. Contoh polimer buatan seperti rayon yang merupakan sintetis yang terbuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetsi adalah polimer yang terbuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik.

Baca Juga : Radiasi Benda Hitam dan Penjelasannya

Manfaat Polimer

Manfaat polimer plastik

  • Polietena adalah polimerisasi dari monomer etena yang memiliki titik didih 100 derajat C. Polietena sering dimanfaatkan untuk botol, pembungkus dan isolator alat listrik.
  • Polipropilena adalah campuran dari molekul propena, dan memiliki sifat yang mirip dengan polietena namun lebih kuat. Polipropilena sering dimanfaatkan untuk membuat tali, karung, botol dan lainnya.
  • Polivinilklorida (PVC) sering dimanfaatkan untuk membuat pipa, pelapis lantai dan tongkat.
  • Teflon (PTFE) sering digunakan sebagai pelapis alat-alat memasak. Contohnya pada teflon. Teflon memiliki sifat ulet, tahan zat kimia, tidak mudah terbakar, memiliki panas yang baik dan tidak mudah lengket.
  • Polivinil Asetat (PVC) sering digunakan pada bahan pengemulsi cat.
  • Polistirena adalah campuran dari stirena yang sering dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan atau minuman (ex. gelas plastik)
  • Polimetil Metakrilat (PMMA) memiliki bentuk plastrik bening dengan struktur keras namun ringan. Biasanya dimanfaatkan sebagai pengganti gelas.

Manfaat Polimer Karet

Karet Alam

Karet alam terdiri dari susunan isoprena yang berasal dari alam. Manfaat polimer karet alam sering digunakan pada ban kendaraan. Karet alam yang awalnya lunak akan menjadi keras setelah di vulkanisir dengan menambahkan belerang.

Karet Sintetis

Terdapat beberapa jenis karet sintetis, seperti Neoprena, Karet Nitril dan Styrena Butadiena Rubber (SBR).

  • Neoprena memiliki ketahanan terhadap bensin, minyak tanah, dan lemak sehingga banyak dimanfaatkan untuk bahan pembuatan selang karet, sarung tangan dan sebagainya.
  • Karet nitril juga sering dimanfaatkan serupa dengan Neoprena.
  • Styrena Butadiena Rubber (SBR) sering dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan ban motor.

Manfaat Serat Sintetis

Terdapat beberapa jenis serat sintetis, seperti nilon 66, orlon (poliakrilonitril) dan dacron (ploetilentreftalat).

  • Nilon 66 adalah jenis polimer dari heksa metilen diamina dan asam asipat. Disebut nilon 66 karena heksa metilen diamina dan asam asipat memiliki 6 atom karbon. Contoh nilon 66 seperti untuk membuat tali, tenda dan sebagainya.
  • Orlon (poliakrilonitril) sering digunakan sebagai bahan karpet dan pakaian.
  • Dacron (Ploetilentreftalat) sering digunakan sebagai isian pada bantal, boneka dan lainnya.

Contoh Polimer

Contoh polimer seperti dibawah ini sebagai berikut:

  • Polypropylene (PP) – Karpet, jok
  • Polietilen kerapatan tinggi (HDPE) – botol Deterjen.
  • Poli (vinil klorida) (PVC) – Pipa, decking
  • Polystyrene (PS) – Mainan, busa
  • Politetrafluoroetilen (PTFE, Teflon) – panci non-stick, isolasi listrik
  • Poli (metil metakrilat) (PMMA, Lucite, Plexiglas) – Wajah perisai, skylight
  • Poli (vinil asetat) (PVAc) – Cat, perekat
  • Polietilena densitas rendah (LDPE) – tas Grocery
  • Polikloropren (cis trans +) (Neoprene) – Pakaian selam

Baca Juga : Tata Nama Senyawa Hidrokarbon dan Penjelasannya

Demikian artikel mengenai Polimer dan Penjelasan Terlengkap. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.