Tata Nama Senyawa Hidrokarbon – Alkana, Alkena, Alkuna dengan Penjelasan Terlengkap

Posted on

Hidrokarbon merupakan salah satu senyawa organik yang tersusun atas atom unsur karbon (C) dan atom unsur hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan rantai-rantai karbon. Rantai karbon terbuka disebut senyawa alifatik contohnya hidrokarbon alkana, alkena dan alkuna. Sedangkan rantai karbon tertutup disebut senyawa karbon alisiklik seperti senyawa siklopentana dan aromatik, contohnya senyawa benzena.

Senyawa hidrokarbon memiliki tata nama senyawa yang akan dijelaskan dibawah ini secara lengkap tentang Tata Senyawa Hidrokarbon pada Alkana, Alkena dan Alkuna.

Baca Juga : Hidrokarbon dan Penjelasannya

Tata Senyawa Hidrokarbon

Dalam tata nama senyawa atau unsur kimia hidrokarbon memiliki dua sistem tata nama yaitu sistem tata nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dan sistem tata nama trivial.

Sistem tata nama IUPAC merupakan tata nama yang dilakukan secara sistematis dan beraturan dan mempertimbangkan prioritas berdasarkan pertimbangan tertentu.

Dalam tata nama hidrokarbon terdapat gugus alkil. Gugus alkil adalah gugus yang terbentuk dari alkana yang kehilangan satu atom hidrogen. Gugus alkil merupakan gugus yang terikat pada rantau utama senyawa hidrokarbon sehingga memiliki pengaruh pada sistem penamaan senyawa hidrokarbon.

Secara lengkap berikut sistem tata nama IUPAC pada senyawa alkana, alkena, dan alkuna.

Baca Juga : Larutan Penyangga dan Penjelasannya

Alkana

Tata Nama Senyawa Hidrokarbon Alkana

Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal dengan rumus umum yang berlaku yaitu CnH2n+2. Pemberian nama pada alkana menunjukkan jumlah atom C dan rumus strukturnya. Berikut ini merupakan nama senyawa alkana suku pertama hingga sepuluh. Berikut tabel rumus molekul dan nama senyawa alkana.

[table id=21 /]

Penggalan akhir senyawa Alkana selalu diakhiri dengan ANA, contohnya : Metana CH4, Etana C2H6.

Gugus alkil senyawa alkana yang kehilangan satu atom H. Alkil memiliki rumus umum CnH2n+1.

Penamaan alkil sesuai dengan alkananya, namun akhiran -ana diganti dengan -il. Tabel dibawah ini merupakan beberapa contoh alkil dan rumusnya. Berikut stuktur, rumus molekul dan nama beberapa alkil

[table id=22 /]

Aturan penamaan senyawa alkana

Alkana rantai lurus (tidak bercabang)

Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom karbom atau lebih maka alkana diberi awalan n (nomal). Contoh:

CH3 ― CH2  ― CH2   ― CH2  ― CH3 = n-pentana

Aturan penamaan senyawa alkana rantai bercabang

  • Pemilihan nama alkana berdasarkan rantai C terpanjang (rantai utama/rantai induk).
  • Atom-atom C yang letaknya diluar rantai utama adalah rantai cabang atau gugus alkil.
  • Penomoran atom C pada rantai utama dimulai dari ujung terdekat dengan cabang.
  • Alkil tidak sejenis di tulis berdasarkan urutan abjad (butil, etil, iso, metil, propil).
  • Penulisan alkil sejenis digabung dan diberi awalan di-(2), tri-(3), tetra-(4), penta-(5), dan seterusnya.
  • Jika salah satu atom C pada rantai uatam mengikat dua gugus alkil, maka penulisan nomor harus diulang.
  • Alkil memiliki kandungan atom C terbanyak terikat pada atom C rantai utama dengan nomor terkecil.
  • Jika terdapat beberapa alternatif rantai terpanjang, maka yang dipilih yang mengandung cabang terbanyak.

Sebagai Contoh:

Penyelesaian:

Baca Juga : Fermentasi dan Penjelasannya

Alkena 

Tata Nama Senyawa Hidrokarbon Alkena

Alkena merupakan senyawa yang tidak hanya memiliki ikatan tungggal namun memiliki rangkap 2 atau rangkap 3. Rumus yang berlaku pada alkena yaitu: CnH2n

Penggalan akhir senyawa Alkena selalu diakhiri dengan ENA, contohnya : C2H4 (etena) dan C3H(propena).

Tabel dibawah ini merupakan nama senyawa alkena suku pertama sampai sepuluh. Berikut rumus, struktur, rumus molekul dan nama senyawa alkena.

[table id=23 /]

Aturan penamaan nama alkena, sebagai berikut:

  • Rantai utama merupakan rantai terpanjang yang memiliki ikatan rangkap dua
  • Penomoran pada rantai utama dimulai dari atom C paling dekat dengan ikatan rangkap dua
  • Penulisan letak ikatan rangkap dua dimulai oleh nomor atom C yang mengikat ikatan rangkap dua tersebut.
    Contoh : 1CH₂ = 2CH − 3CH₂ − 4CH₂ − 5CH₃    1-pentena
  • Pada alkena bercabang, pemberian nama senyawa seperti pada alkana
  • Ketika alkena mengandung dua ikatan rangkap dua, maka senyawa alkena diberi nama dengan berakhiran -diena.
  • Ketika alkena mengandung tiga ikatan rangkap dua dinamakan -triena dan seterusnya.
  • Berdasarkan letak ikatan rangkap dua dalam rantai C-nya, alkena memiliki tiga kemungkinan letak ikatan rangkap dua sebagai berikut:
    • Kumulatiff terjadi jika letak ikatan rangkap dua berurutan di satu sisi rantai karbon.
      1CH₂ = 2CH =3CH  – 4CH – 5CH₃ = 1,2 pentadiena
    • Konjugatif terjadi jika letak ikatan rangkap dua selang seling dengan ikatan tunggal.
      1CH₂ = 2CH –3CH = 4CH – 5CH₃ = 1,3 pentadiena
    • Terisolasi terjadi jika letak ikatan rangkap dua terikat dengan atom C primer di ujung rantai.
      1CH₂ = 2CH – 3CH – 4CH – 5CH  =  6CH2 1,5-heksadiena

Selain nama IUPAC, alkena juga dikenal nama trivial, misalnya etena=etilena, propena= propilena.

Baca Juga : Kimia Organik dan Penjelasannya

Alkuna

Tata Nama Senyawa Hidrokarbon Alkuna

Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki satu ikatan antara atom C pada rantai karbonnya. Pada rantai karbon alkuna terdapat satu ikatan rangkap tiga, hal ini membuat alkuna kekurangan satu atom H dibandingkan alkena sehingga rumus yang berlaku yaitu CnH2n-2

Penggalan akhir senyawa Alkena selalu diakhiri dengan UNA, contohnya : C2H2 (etuna) , C2H6 (propuna).

Nama alkuna diambil dari nama alkana dengan akhiran -ana dan -una.

Berikut ini tabel rumus molekul, rumus struktur, dan beberapa nama senyawa alkuna.

[table id=24 /]

Tata Nama Alkuna

Pemberian nama pada alkuna terkecuali pada trivial C2H2 adalah asitelana. Akhiran -ena dari nama asetilena bukan berarti dengan akhiran -ena pada senyawa alkena. Asetilena merupakan nama trivial, bukan IUPAC.

Berdasarkan rumusnya, alkuna merupakan isomer fungsi dari alkadiena.

Contoh:
CH ≡ C− CH3         CH =  C =  CH2
Propuna (C3H4)                 1,2-propadiena (C3H4)
Terjadi kemungkinan propuna atau 1,2-propadiena.

Baca Juga : Radiasi Benda Hitam dan Penjelasannya

Demikian artikel mengenai Tata Nama Senyawa Hidrokarbon dan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.