√ Rantai Makanan di Hutan – Ciri-Ciri, Komponen dan Contoh Rantai Makanan di Hutan [LENGKAP]

Posted on

Rantai Makanan di Hutan – Hutan merupakan ekosistem darat alami yang ditumbuhi oleh tumbuhan lebat dan pepohonan hijau. Jika dibandingkan dengan ekosistem darat lainnya, hutan memiliki keanekaraman hayati yang tinggi, di dalamnya terdapat pola hubungan yang kompleks antara  lingkungan dan organisme yang disebut dengan rantai makanan. Hubungan tersebut bersifat kompleks dan saling memengaruhi satu sama lainnya. Kali ini IPA akan membahas tentang Rantai Makanan di Hutan lengkap dengan komponen dan contonya.

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi banyak pepohonan. Hutan disebut sebagai “Paru-paru bumi” karena sebagai sumber utama oksigen di bumi. Hutan juga sebagai indikator kesehatan bumi. Didalam hutan terdapat peristiwa rantai makanan dan salah satu yang banyak ditemukan adalah rantai makanan di hutan hujan tropis. Komponen biotik yang yang berperan dalam rantai makanan di hutan yaitu produsen dan konsumen.

Baca : Ekosistem Kolam, Komponen dan Contohnya

Ciri-Ciri Ekosistem Hutan

Hutan hujan tropis atau hutan tropis adalah jenis hutan yang paling banyak ditemukan di Indonesia yang memiliki memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun dan ada di sebagian besar wilayah di Indonesia. Hujan tropis disebut sebagai paru-paru dunia dan memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Selain memiliki intensitas hujan yang mencapai lebih dari 1.200 mm pertahun, berikut ini ciri-ciri ekosistem hutan, antara lain:

  • Hutan tropis terdapat banyak pohon tinggi dan berdaun lebat. Hal ini karena di negara tropis seperti Indonesia selalu mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun sehingga membuat pepohonan mampu tumbuh secara maksimal.
  • Vegetasi tanaman berlapis. Dalam hutan terdapat pohon yang memiliki ketinggian berbeda-beda dan tanpa celah kosong mulai dari strata A sampai E.
  • Sinar matahari tidak tembus ke dasar hutan. Hal ini dikarenakan struktur pohon yang berlapis sehingga sinar matahari sulit menembus dasar hutan. Hal ini juga yang menyebabkan hutan menjadi sangat lembab dan banyak ditumbuhi lumut dan jamur.
  • Kelembapan udara yang tinggi. Hal ini karena hutan tropis memiliki curah hujan yang sangat tinggi sehingga air melimpah dan banyaknya uap air dari evaporasi dedaunan yang menguap ke atmosfer.
  • Daya regenerasi tinggi. Hutan memiliki kandungan unsur hara yang sangat melimpah, sehingga sangat cepat membantu pertumbuhan generasi pohon baru. Hutan juga dapat memulihkan dirinya sendiri ketika terjadi kerusakan.
  • Keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi. Unsur hara dan curah hujan yang tinggi pada hutan tropis akan membentuk habitat yang nyaman bagi satwa dan tumbuhan. Hal inilah yang membuat hutan tropis memiliki keanekaragaman floran dan fauna yang tinggi.

Baca Juga : Rantai Makanan Ekosistem Sawah dan Contohnya

Komponen Ekosistem Hutan

Berikut alur rantai makanan pada ekosistem.

Produsen → Konsumen I → Konsumen II → Konsumen III → Pengurai atau Dekomposer.

Produsen

Produsen adalah organisme yang mampu menghasilkan makanannya sendiri atau disebut dengan autorof. Makanan yang dihasilkan oleh tumbuhan menggunakan bantuan sinar matahari untuk melakukan proses fotosintesis. Populasi produsen di hutan cukup banyak karena sebagai sumber utama energi makanan untuk makhluk hidup. Dalam rantai makanan produsen berada pada tingkat tropik pertama.

Konsumen I

Konsumen tingkat I pada rantai makanan di hutan adalah pemakan produsen tingkat produsen. Konsumen tingkat I biasanya hewan herbivora atau hewan pemakan tumbuhan. Contoh konsumen tingkat I rantai makanan kebun seperti, kelinci, monyet, rusa, zebra, gajah, ayam hutan, belalang, burung pemakan tumbuhan dan lainnya.

Konsumen II

Konsumen tingkat II adalah konsumen yang mendapatkan sumber energi atau makanan dari konsumen tingkat I. Konsumen tingkat II biasanya tergolong hewan karnivora atau hewan pemakan daging. Contoh hewan pemakan daging seperti ular dan katak.

Konsumen III

Konsumen III adalah konsumen yang mendapatkan sumber energi dengan memakan konsumen kedua. Contoh hewan konsumen tersier adalah burung elang, alap – alap, harimau, singa dan predator lain yang ukurannya lebih besar dibanding konsumen II.

Pengurai atau Dekomposer

Pengurai atau Dekomposer adalah organisme yang bertugas untuk mengurai bangkai- bangkai makhluk hidup (pengurai). Pada ekosistem hutan yang merupakan tipe pengurai yaitu jamur, bakteri dan berbagai jenis cacing. Pengurai dan mikroba bekerja pada makhluk hidup yang telah mati sehingga energi akan kembali ke lingkungan berupa nutrisi yang bisa menyuburkan tanah dan karbon dioksida pada udara.

Baca Juga : Rantai Makanan Ekosistem Kebun

Contoh Rantai Makanan di Hutan

Berikut adalah beberapa contoh mengenai rantai makanan di hutan

Contoh Rantai Makanan Ekosistem Hutan
  1. Energi matahari – Rumput – belalang – katak – ular – jamur
  2. Energi matahari – rumput – kambing – harimau – pengurai/dekomposer
  3. Energi matahari – rumput – kelinci – serigala – pengurai/dekomposer
  4. Energi matahari – tumbuhan – ayam hutan – ular pyton – pengurai/dekomposer
  5. Energi matahari – tumbuhan – babi hutan – harimau – pengurai/dekomposer
  6. Energi matahari – tumbuhan – kancil – harimau – pengurai/dekomposer
  7. Energi matahari – tumbuhan – panda – harimau – pengurai/dekomposer
  8. Energi matahari – tumbuhan – rusa – harimau – pengurai/dekomposer
  9. Energi matahari – tumbuhan – zebra – macan – pengurai/dekomposer
  10. Energi matahari – tumbuhan – rusa – serigala – pengurai/dekomposer
  11. Energi matahari – tumbuhan – rusa – singa – pengurai/dekomposer
  12. Energi matahari – tumbuhan – rusa – ular phyton – pengurai/dekomposer
  13. Energi matahari – tumbuhan – tikus – ular – elang – pengurai/dekomposer
  14. Energi matahari – tumbuhan – zebra – singa – pengurai/dekomposer
  15. Energi matahari – tumbuhan buah – monyet – ular phiton – pengurai/dekomposer

Baca Juga : Rantai Makanan Ekosistem Laut

Demikian artikel mengenai Rantai Makanan Ekosistem Hutan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.