√ Perkembangbiakan Vegetatif Pada Hewan, Pengertian dan Contohnya [LENGKAP]

Posted on

Perkembangbiakan Vegetatif Pada Hewan – Setiap makhluk hidup memiliki cara untuk mempertahankan hidupnya. Umumnya, makhluk hidup akan mencegah kepunahan dan melestarikan jenisnya dengan cara berkembang biak. Setiap masing-masing makhluk hidup memiliki cara sendiri untuk berkembang biak, salah satunya perkembangbiakan pada hewan. Ada 2 cara perkembangan hewan, yaitu Perkembangbiakan Vegetatif dan Generatif pada hewan.

Kali ini IPA akan membahas tentang perkembangbiakan Vegetatif pada hewan. Meskipun umumnya, kebanyakan hewan berkembang biak secara Generatif (ovipar,vivipar,dan ovovivipar). Akan tetapi, ada juga hewan yang berkembangbiak secara vegetatif. Contohnya adalah Hydra, Paramecium, Amoeba, Cacing, Planaria, dll.. Berikut cara perkembangbiakan hewan secara vegetatif.

Perkembangbiakan Vegetatif Pada Hewan

Perkembangbiakan vegetatif adalah proses perkembangbiakan tanpa  proses perkawinan atau tidak terjadi proses pembuahan sel kelamin betina oleh sel kelamin jantan. Perkembangbiakan vegetatif pada hewan dilakukan melalui cara membelah diri, pertunasan dan fragmentasi. Perkembangbiakan vegetatif hanya dialami oleh hewan tingkat rendah atau Avertebrata. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan secara alami dan buatan.

Perkembangbiakan Vegetatif Pada Hewan Secara Alami

Berikut macam – macam perkembangbiakan vegetatif secara alami pada hewan, antara lain:

Membelah Diri

Membelah diri adalah cara perkembangbiakan hewan dengan jalan membagi tubuhnya membagi dua bagian yang sama atau lebih secara langsung yang dilakukan hewan bersel satu. Hewan bersel satu adalah  hewan mikroskopis karena hewan ini berukuran sangat sehingga untuk melihatnya, dibutuhkan alat pembesar seperti mikroskop. Contoh hewan bersatu sel, seperti Amoeba, protozoa, paramecium, dan virus.

1. Amoeba

Amoeba adalah protista yang bergerak dengan pseudopodia atau kaki semu yang merujuk pada genus yang meliputi spesies yang bergerak dengan mekanisme tersebut. Amoeba hidup di darat dan air bahkan di berbagai jenis habitat.

Cara berkembang biak amoeba yaitu dengan cara membelah diri sehingga dapat berkembang biak dengan sangat cepat. Sedangkan sebagian perubahan geografis atau atmosfer mampu memusnahkan sebagian besar
organisme hidup, organisme uniseluler, seperti amoeba, mampu bertahan karena kemampuan reproduksi mereka yang cepat.

2. Protozoa

rotozoa memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga dapat dilihat menggunakan mikrosop bahkan  terkadang saat menggunakan mikroskop alga dan protozoa menjadi sulit dibedakan. Contoh Protozoa seperti alga hijau Euglenophyta, memiliki sel berflagela, sel tunggal yang berklorofil, dapat mengalami kehilangan klorofil dan memiliki kemampuan untuk berfotosintesa.

Protozoa dapat dibedakan dari jamur yang dapat bergerak aktif dan tanpa memiliki dinding sel, dari algae karena tidak berklorofil, dan dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.

3. Paramecium

Paramecium adalah protista yang mirip dengan hewan yang memiliki dua inti dalam satu sel. Dua sel merupakan inti besar yang disebut dengan Makronulkeus yang digunakan untuk mengawasi kegiatan pertumbuhan dan metabolisme serta regenerasi. Sedangkan inti sel disebut Mikronukleus yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan reproduksi.

Paramecium memperoleh makanannya dengan cara menggetarkan silianya. Paramecium memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna serta mengedarkan makanan dan vakuola berdenyut berfungsi  untuk mengeluarkan sisa makanan.

Bertunas

Bertunas adalah cara berkembangbiak hewan pada saat organisme baru tumbuh. Tunas baru akan melekat sepanjang pertumbuhannya hingga menjadi organisme baru. Perkembangbiakan vegetatif pada hewan dengan cara bertunas contoh Hydra, porifera dan coelenterata.

1. Hydra

Hydra adalah hewan yang tidak bertulang belakang dan hidup di air tawar. Hydra merupakan hewan pemangsa yang hidup di air tawar bersuhu tropis dan tidak tercemar. Sama seperti Amoeba, Hydra juga termasuk hewan mikroskopis atau hewan yang hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Hydra memiliki tubuh kecil dengan panjang sekitar 10 milimeter dengan bentuk seperti tabung.

Untuk melindungi dirinya dari ancaman, Hydara melakukan kontraksi pada tubuhnya dengan menjadi gumpalan kecil. Proses perkembangbiakan Hydara dimulai dengan muncul tonjolan pada tubuh Hydara yang sudah dewasa. Tonjolan akan terus tumbuh membesar, dan ketika sudah cukup besar dan mampu menangkap makanan sendiri, tunas tersebut akan terlepas dari induknya, lalu akan tumbuh dan dan berkembang menjadi individu baru.

2. Porifera

Porifera atau spons adalah hewan multiseluler seperti hydra. Porifera adalah spesies hewan air yang hidup di laut kedalaman 8000 meter dan tidak pernah berpindah-pindah. Porifera memiliki tubuh berpori-pori banyak.

Perkembangbiakan Porifera dilakukan dengan membentuk sebuah kuncup di dalam koloni. Kuncup tersebut timbul dari pangkal kaki porifer yang akan semakin membesar, sehingga akan terjadi beberapa kuncup yang akan terbentuk sebuah koloni. Potongan yang terlepas akan mudah tumbuh dan berkembang menjadi Porifera baru.

3. Coelenterata

Coelenterata dapat disebut sebagai hewan perut berongga yang disebut sebagai rongga gastrovasculer.

Cara perkembangbiakan Coelenterata hampir sama dengan Porifera secara aseksual dengan membentuk tunas atau kuncup yang melekat pada hewan induknya dan akan tumbuh lebih besar sehingga terbentuk menjadi individu yang baru.

Fragmentasi

Fragmentasi adalah cara perkembangbiakan yang berasal dari potongan tubuhnya sendiri atau pemutusan bagian tubuhnya. Contoh hewan Fragmentasi adalah planaria atau cacing pipih.

Biasanya cacing pipih tinggal di bawah bebatuan di sungal. Cacing pipih memiliki ukuran tubuh sangat kecil, dan jika salah satu bagian tubuhnya dipotong, maka potongan tubuh akan tumbuh menjadi planaria baru.

Demikian artikel mengenai Perkembangbiakan Vegetatif Pada Hewan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.