Pengertian Lisosom – Fungsi, Struktur dan Klasifikasi Lisosom dengan Penjelasan Terlengkap

Posted on

Istilah lisosom sering kali kita temukan terutama pada saat membahas seputar sel pada mata pelajaran Biologi. Lalu Apa itu lisosom? untuk lebih jelasnya kali ini kita akan membahas lebih lengkap tentang pengertian lisosom, fungsi lisosom, struktur lisosom dan penjelasannya.

Pengertian Lisosom

Lisosom adalah sebuah organel dalam suatu sel yang memiliki bentuk bulat dengan diameter sekitar 0,25 sampai 0,5 um serta terikat membran yang dibagian dalamnya terdapat enzim hidrolitik yang berfungsi untuk mengontrol pencernaan dalam sel dengan berbagai keadaan.

Lisosom mengandung zat Hidrolase Asam sebanyak 40jenis, meliputi protease (protein), nuklease (inti sel), glikosidase (enzim pemisah glukosa) dan lain-lain. Seluruh enzim tersebut mampu aktif pada keadaan pH 5, hal ini karena enzim hidrolitik berfungsi lebih baik pada PH tersebut dibandingkan dengan pH netral sel lainnya.

Lisosom dapat ditemuka pada hampir di seluruh jenis sel kecuali pada Eritrosit (sel darah merah) pada manusia dan pada sel kulit yang mengalami penebalan atau pengerasan (keratinisasi).

Secara umum, lisosom memilik fungsi utama yaitu endositosis, fagositosis dan autofagi. Dibawah ini fungsi lisosom dan penjelasannya.

Baca Juga : Pengertian Pembelahan Sel

Fungsi Lisosom

Berikut ini beberapa fungsi-fungsi organel lisosom pada sel, antara lain:

Mengontrol Pencernaan dalam Sel

Salah satu fungsi utama lisosom yaitu untuk mengontrol proses pencernaan yang berlangsung dalam sel. Fungsi tersebut dikenal sebagai fungsi pencernaan intrasel, hal ini karena proses pencernaan berlangsung dalam lisosom.

Jika terdapat benda yang dicerna berasal dari luar sel, maka benda tersebut masuk ke dalam Sitoplasma melalui Pinositosis & Fagositosis.

Melalui kontrol dari lisosom tersebut maka proses pencernaan dapat berlangsung secara optimal. Namun, jika lisosom pecah maka enzim-enzim pada hidrolitik akan keluar dari lisosom lalu menghancurkan sel itu sendiri yang dapat menyebabkan penyakit “Tay Sachs”.

Baca Juga : Pengertian Sel Prokariotik

Endositosis

Endositosis merupakan proses masuknya Makromolekul yang berasal dari luar sel ke dalam sel. Makromolekul yang masuk dalam sel akan melewati Endocytic Pathway lalu dibawah kedalam Endosom dan selanjutnya pertama kali bertemu dengan enzim hidrolitik.

Awalnya endosom memiliki pH 6, namun setelah itu terjadi penurunan pH sehingga total pH menjadi 5. Proses tersebut menyebabkan terjadinya pematangan dan membentuk lisosom.

Autofagi

Autofagi merupakan proses yang dilakukan oleh lisosom untuk membuang dan menurunkan beberapa sel yang tidak dapat berfungsi lagi pada organel sel.

Proses pembuangan dan menurunkan beberapa sel pada organel sel terjadi tanpa kehilangan bahan kimia sebagai penyusun sehingga dapat digunakan kembali oleh sel.

Fagositosis

Fagositosis merupakan proses pemasukan berbagai partikel yang berukuran relatif besar dengan diameter diatas 5up dan beberapa mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel.

Eksositosis

Eksositosis merupakan proses pemanfaatan lisosom untuk melakukan transport molekul-molekul dengan ukuran besar yang melewati membran plasma yang berasal dari dalam sel menuju luar sel.

Autolisis

Autolisis merupakan proses yang dilakukan sel untuk menghancurkan diri melalui cara membebaskan lisosom ke dalam sel.

Baca Juga : Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik

Fungsi Lisosom pada Manusia

  • Mencerna cadangan makanan jika terjadi kekurangan makanan
  • Mencerna makanan hasil proses fagositosis dan pinositosis
  • Berfungsi sebagai autolisis yaitu dapat menghancurkan organel sel yang rusak dalam keadaan fisiologis pada jaringan tubuh yang disebut dengan autofagi
  • Menetralkan zat yang bersifat karsinogen atau zat yang dapat menyebabkan kanker
  • Menghancurkan zat yang ada diluar sel.

Fungsi Lisosom pada Tumbuhan dan Hewan

  • Memproses pencernaan makanan dan benda asing yang masuk dalam sel di tubuh hewan. Sebagai contoh seekor ular memangsa hewan yang berukuran lebih besar dari tubuhnya.
  • Berfungsi pada proses pengausan atau pengrusakan organel sel. Sebagai contoh yaitu proses rusaknya kloroplas pada tumbuhan yang sudah tua.

Baca Juga : Pengertian Sel Eukariotik

Struktur Lisosom

Lisosom ditemukan pada tahun 1950 di semua sel eukariotik oleh Christian de Juve. Lisosom memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam meliputi glikosidase, fosfolipase, protease, nuklease, lipase, fosfatase, sulfatase, dan seluruh enzimnya dapat aktif pada keadaan di pH 5.

Selain itu, lisosom mengandung juga Zat Hirolase Asam yaitu enzim-enzim yang menguraikan protein, asam-asam nukleat dan karbohidrat pada pH asam.

Pada tumbuhan, organel lisosom disebut dengan vakuola yang berfungsi untuk mencerna dan menyimpan senyawa organik hasil dari tanaman.

Struktur lisosom berbentuk agak bulat dengan adanya pembatas membran tunggal yang memiliki ukuran sekitar 1,5 mikron.

Lisosom memiliki wnzim-enzim hidrolitik yang bisa memecah polisakarida, lipid, fosfolipid, serta protein.

Lisosom memiliki fungsi pada imunitas serta dalam pencernaan intrasel misalnya pada protozoa dan sel darah putih.

Selain itu, lisosom juga memiliki peran yang sangat penting dalam matinya sel-sel. Lisosom dapat ditemukan banyak pada sel darah, seperti di leukosit, limfosit, dan monosit. Pada sel darah, lisosom berfungsi mensintesis enzim-enzim hidrolitik yang memiliki fungsi mencernakan bakteri-bakteri patogen yang bisa menyerang tubuh.

Lisosom juga berfungsi menghancurkan sel yang mati atau luka lalu digantikan dengan yang baru atau disebut dengan Autofagus.

Sebagai contoh pada kecebong, lisosom banyak terdapat pada sel-sel ekor kecebong. Secara bertahap ekor tersebut akan diserap dan akhirnya mati atau hilang. Proses penyerapan tersebut digunakan untuk pertumbuhan sel-sel baru pada katak pada masa pertumbuhan.

Begitu juga yang terjadi pada selaput diantara jari-jari tangan dan kaki manusia ketika masih berwujud embrio. Selaput-selaput tersebut akan hilang setelah embrio tersebut lahir.

Lisosom dapat ditemukan pada hampir semua sel, kecuali pada sel darah merah dan pada mamalia, serta pada sel kulit yang sepenuhnya mengalami penebalan (keratinisasi).

Baca Juga : Fungsi Otot Jantung

Klasifikasi Lisosom

Klasifikasi lisosom dibagi menjadi 2 yaitu lisosom primer dan lisosom sekunder.

1. Lisosom primer yaitu lisosom yang belum digunakan pada proses pencernaan atau proses hidolisis.

2. Lisosom sekunder yaitu lisosom yang digunakan pada proses pencernaan atau proses hidolisis dan telah menyatu dengan membran fagosom.

Demikian artikel mengenai Pengertian Lisosom . Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.