Mekanisme Kerja Otot Manusia – Struktur dan Tahap Mekanisme Kerja Otot Lengkap dengan Penjelasannya

Posted on

Otot merupakan komponen atau bagian paling penting dalam tubuh manusia, karena tanpa adanya otot, tubuh tidak bisa bergerak. Otot memiliki sub bagian yang membantu proses gerak pada otot. Tanpa adanya otot, kita tidak menggerakkan bagian tubuh.

Sebagai contoh pada saat setelah berolahraga, tubuh akan merasa kelelahan hingga sulit bergerak. Hal ini karena pada saat berolahraga, otot lebih sering berkontraksi dan lebih lama dari biasanya sehingga otot akan mengalami kelelahan yang membuat tubuh sulit untuk bergerak atau disebut dengan kejang otot.

Baca Juga : Fungsi Tulang Hasta

Untuk menjalankan fungsinya, terdapat mekanisme kerja otot yang akan dijelaskan pada ulasan dibawah ini.

Mekanisme Kerja Otot Manusia

Otot adalah jaringan dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang bisa menggerakkan rangka atau tulang. Rangka berfungsi menyokong tubuh manusia yang merupakan alat gerak pasif yang gerakkan oleh otot yang menempel di rangka.

Selain rangka tubuh, ada beberapa organ lain yang digerakkan oleh otot seperti bagian jantung, saluran pencernaan, sistem sirkulasi dan sistem reproduksi.

Berikut ini urutan mekanisme kerja otot manusia. Mekanisme kerja otot manusia di awali ketika otot mendapatkan rangsangan sehingga otot akan berkontraksi. Kontrasi tersebutlah yang menyebabkan adanya sebuah gerakkan.

Kontraksi pada otot ditandai dengan memendekknya otot, hal ini karena otot mengembung dibagian tengah dan otot menegang. Namun, ketika otot tidak bekerja maka otot akan kembali kendur dan relaksasi.

Pada saat mengalami kontraksi, otot yang melekat pada tulang akan turut berkontraksi, sehingga tulang tertarik dan bergerak. Kontraksi pada otot dipacu oleh potensial aksi dari sinapsi sel saraf yang menyebabkan ion kalsium oleh retikulum sarkoplasma (retikulum endoplasma yang terspesialisasi) di otot.

Pelepasan ion kalsium menyebabkan terjadinya ikatan antara kepala miosin dan filamen aktin. Pada saat filamen aktin meluncur ke bagian tengah sarkomer, otot akan memendek (kontraksi). Ketika mekanisme kerja otot terjadi saat posisi sedang relaksasi maka filamen-filamen akan kembali ke bentuk semula.

Baca Juga : Fungsi Tulang Pengumpil 

Tahapan Mekanisme Kerja Otot

Untuk lebih jelasnya, berikut ini kami jelaskan tahapan-tahapan mekanisme kerja otot, antara lain:

  • Saat implus saraf tiba di neuronmuscular, maka terjadi pembebasan asetilkolin. Asetilkolin memicu depolarisasi yang menyebabkan pembebasan ion Ca²˖ dan reticulum sarkoplasma.
  • Pada saat ion Ca²˖ meningkat, maka ion akan terikat pada troponin yang menyebabkan perubahan pada struktur troponin.
  • Perubahan ATP akan membebaskan energi yang menyebabkan myosin menarik aktin kedalam dan melakukan pemendekan otot.
  • Miosin selanjutnya akan terlepas dari aktin, lalu jembatan aktomiosin akan terputus ketika molekul ATP terikat pada Myosin.
  • Proses kontraksi pada otot berlangsung selama terdapat ATP dan ion Ca²˖. Saat impuls terhenti maka ion Ca²˖. kembali ke reticulum sitoplasma.

Baca Juga : Fungsi Tulang Telapak Tangan 

Sumber Energi Gerak Otot

Untuk dapat bergerak, otot membutuhkan energi yang bersumber dari beberapa energi dibawah ini, antara lain:

  • ATP (Adenosine Tri Fosfat)
    ATP akan terurai menjadi ADP (Adenosine difosfat) dan energi, lalu ADP kembali di urai menjadi AMP (Adenosine Monofosfat) dan energi, atau dapat dirumuskan seperti berikut ini:
    ATP = ADP + P + Energi
    ADP = AMP + P + Energi
  • Keratin fosfat
    Keratin fosfat akan diurai menjadi keratin, fosfat dan energi. Pemecahan ATP dan keratin fosfat berfungsi menghasilkan energi pada saat kontraksi otot. Berlangsungnya proses tersebut tidak membutuhkan oksigen.
  • Glikogen (gula otot)
    Glikogen akan dilarutkan menjadi laktasidogen dan diubah kembali menjadi glukosa dan asam laktat. Molekul ini diubah menjadi CO2, H2O dan energi.

Proses diatas terjadi pada saat otot relaksasi dan membutuhkan oksigen yang atau disebut dengan fase aerob. Jika dalam otot mengandung banyak asam laktat, maka otot akan terasa lelah dan pegal. Asam laktat dapat dioksidasi dengan bantuan oksigen.

Baca Juga : Fungsi dan Susunan Tulang Pergelangan Tangan

Jenis Otot Manusia

Otot manusia dibagi menjadi tiga jenis, yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Berikut penjelasannya:

1. Otot Lurik
Otot lurik adalah otot yang dapat dikendalikan secara sadar dan sebagai otot yang umum digunakan untuk bergerak. Otot lurik terletak menempel pada tulang dan di ikat dengan dengan jaringan keras yang dikenal dengan Tendon. Saat otot lurik berkontraksi, tendon turut bergerak dan menggerakkan tulang.

2.  Otot polos
Otot polos adalah otot yang tidak dapat digerakkan secara sadar. Otot polos dapat ditemukan di beberapa organ tubuh seperti pada organ pencernaan. Mekanisme kontraksi otot polos bekerja secara otomatis, tidak dapat diatur dan bekerja secara bertahap dengan otot lurik. Sebagai contoh, pergerakkan otot pencernaan akan lebih pelan dna teratur ketika makanan masuk ke organ sistem pencernaan dibandingkan pergerakan otot yang cepat.

3. Otot jantung
Otot jantung memiliki bentuk mirip otot lurik namun memiliki fungsi yang berbeda. Kontraksi otot jantung memiliki mekanisme yang membuat otot jantung dapat memompa darah kesluruh tubuh dan mengubah kecepatan mekanisme kerja otot sesuao dengan kebutuhan tubuh. Sebagai contoh, otot jantung akan memompa lebih pelan pada saat tubuh sedang beristirahat dan akan memompa lebih cepat pada saat melakukan aktivitas.

Baca Juga : Bagian Bagian Mata dan Fungsinya

Demikian artikel mengenai Mekanisme Kerja Otot Manusia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.