Sistem Saraf Pada Hewan (Vertebrata dan Avertebrata) dengan Penjelasan dan Contohnya TERLENGKAP

Posted on

Saraf hewan memiliki jaringan yang kompleks yang berperan penting terhadap bagian tubuh hewan. Safar berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas yang ada dalam tubuh hewan. Hewan memiliki sistem saraf yang berbeda-beda baik dilihat dari struktur atau dari bentuknya. Hewan vertebrata (bertulang belakang) memiliki sistem saraf yaitu saraf tepi dan saraf pusat sedangkan hewan invertebrata (tidak bertulang belakang) memiliki sistem saraf berbentuk seperti tangga tali.

Meskipun memiliki struktur dan bentuk berbeda, sistem saraf pada hewan Vertebrata dan Invertebrata memiliki kesamaan fungsi, yaitu untuk mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh, mendeteksi perubahan pada lingkungan dan mengendalikan rangsangan dari lingkungan. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang Sistem Saraf Pada Hewan, berikut ini akan kami jelaskan tentang Pengertian sistem saraf pada hewan baik hewan Vertebrata atau Avertebrata dengan penjelasan dan contohnya.

Baca Juga : Pengertian Hewan Pemakan Serangga (Insektivora)

Pengertian Sistem Saraf Pada Hewan

Sistem saraf pada hewan adalah sebuah jaringan dalam organ tubuh hewan yang terdiri dari jutaan serabut saraf dan serabut saraf terdiri dari sel-sel saraf yang saling berhubungan satu dengan lain.

Sistem saraf memiliki jaringan yang sangat rumit karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung. Sel-sel saraf tersebut berperan penting dalam perkembangan bahasa, pikiran dan memori.

Sistem saraf pada hewan memiliki bentuk dan struktur yang bervariasi. Pada hewan vertebrata (bertulang belakang) memiliki sistem saraf yaitu saraf tepi dan saraf pusat sedangkan hewan invertebrata (tidak bertulang belakang) memiliki sistem saraf berbentuk seperti tangga tali.

Meskipun memiliki struktur dan bentuk berbeda, sistem saraf pada hewan Vertebrata dan Invertebrata memiliki kesamaan fungsi yaitu untuk mengatur dan mengontrol sistem kerja organ tubuh, mendeteksi perubahan pada lingkungan dan mengendalikan rangsangan dari lingkungan.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelesan lengkap tentang sistem saraf pada hewan Vertebrata dan Avertebrata.

Baca Juga : Klasifikasi Hewan InVertebrata

Sistem Saraf pada Vertebrata

Hewan vertebrata memiliki sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan dibawah ini.

Amfibi

Katak merupakan salah satu contoh hewan amfibi yang memiliki sistem saraf tepi dan saraf pusat. Amfibi memiliki bagian otak depan, otak tengah, otak belakang, dan sumsum lanjutan yang membentuk sistem saraf pusat, sedangkan serabut saraf dan sela-sela ruas tulang belakang membentuk sistem saraf tepi.

Otak besar berkembang memanjang berbentuk oval.
Bagian ujung otak besar berhubungan dengan indra penciuman.
Otak tengah berkembang cukup baik dan terhubung dengan indra penglihatan (lobus optikus).
Otak kecil memiliki bentuk lengkung mendatar menuju arah sumsum lanjutan dan kurang berkembang dengan baik.

Baca Juga : Contoh Hewan Tidak Mengalami Metamorfosis 

Aves (Burung)

Aves memiliki sistem saraf tepi dan saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi terdiri dari serabut-serabut saraf yang berasal dari otak dan berasal dari sela-sela ruas tulang belakang.

Otak burung (aves) terdiri dari otak depan, otak tengak otak belakang, dan sumsum lanjutan.

Otak besar aves merupakan bagian utama dan otak depan terbagi menjadi 2 yaitu belahan kanan dan belahan kiri dengan permukaan tidak berlipat-lipat sehingga tidak menampung banyak sel saraf.

Otak tengah aves merupakan pusat saraf penglihat yang berkembang baik dengan gelembung yang membuat indra penglihatan aves berkembang dengan baik.

Pada bagian permukaan otak kecil aves terdapat lipatan-lipatan untuk menampung sel-sel saraf lebih banyak. Semakin banyak sel saraf pada otak kecil maka menunjukkan bahwa pusat keseimbangan burung saat terbang berkembang dengan baik.

Baca Juga : Perkembangbiakan Generatif pada Hewan

Ikan

Ikan memiliki sistem saraf tepi dan saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum lanjutan. Sistem saraf tepi terdiri dari serabut saraf otak dari sumsum tulang belakang.

Otak ikan terdiri dari otak depan, otak tengah, otak kecil dan sumsum lanjutan. Otak depan berhubungan dengan saraf penciuman dan hidung. Otak tengah berhubungan berhubungan dengan saraf penglihatan. Namun, kedua bagian otak tersebut kurang berkembang dengan baik sehingga membuat indra penglihatan dan indra penciuman ikan tidak berkembang dengan baik.

Sedangkan bagian otak kecil berkembang dengan baik dan berfungsi sebagai pusat keseimbangan dan pusat pengaturan gerak otot pada saat ikan berenang. Dengan adanya pusat keseimbangan tersebut membuat ikan mampu bergerak cepat dalam air.

Baca Juga : Perkembangbiakan Vegetatif Pada Hewan

Mamalia (Hewan Menyusui)

Sistem saraf pada hewan mamalia terdiri atas otak depan, otak tengah, dan otak belakang yang berkembang dengan baik. Hewan mamalia memiliki sumsum lanjutan dan sumsum tulang belakang (sumsum spinal).

Beberapa jenis hewan mamalia memiliki lebih karena saraf-saraf pusatnya mengalami perkembangan yang lebih menonjol, contoh kemampuan hewan untuk mencari mangsa, kemampuan pada indra penglihatan dan indra pendengar pada kucing, indra pendengar yang tajam pada kelelawar, indra pencium yang tajam pada anjing.

Reptilia

Reptilia memiliki sistem saraf tepi dan saraf pusat. Pada bagian otak besar yaitu lobus olfaktorius adalah pusat pencium yang berkembang baik sehingga membuat indra penciuman menjadi lebih tajam.

Namun perkembangan otak tengah pada hewan reptil terdesak oleh otak besar sehingga membuat otak tengah menjadi kurang berkembang sehingga menyebabkan indra penglihatan hewan reptil menjadi kurang tajam atau buram.

Baca Juga : Klasifikasi Hewan Vertebrata

Sistem Saraf pada Invertebrata

Susunan saraf pada hewan invertebrata (tidak bertulang belakang) tentu berbeda dengan hewan Vertebrata (bertulang belakang). Hewan invertebrata memiliki sistem saraf seperti tangga tali, bahkan ada beberapa jenis hewan invertebrata yang tidak memiliki sistem saraf contohnya hewan bersel satu atau protozoa. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan dibawah ini tentang sistem saraf pada hewan invertebrata.

Cacing (Vermes)

Cacing memiliki sistem saraf dengan bentuk seperti tangga tali memanjang dan arah kepala ke arah belakang atau bagian ekor. Pada bagian sistem saraf tangga tali terdapat berkas saraf yang membentuk simpul-simpul saraf yang disebut dengan ganglion atau ganglia (jamak).

Sebagai contoh pada cacing pipih seperti planaria memiliki susunan saraf yaitu dua buab ganglia di bagian kepala dan ditiap ganglion terdapat berkas saraf memanjang (longitudinal) ke bagian ekor. Serta disetiap berkas saraf memiliki cabang-cabang lebih kecil sehingga mampu menjangkau seluruh bagian tubuh.

Sedangkan cacing tanah memiliki sistem saraf yang terdiri dari ganglion kepala, ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas badan. Ganglion kepala adalah kumpulan badan sel saraf yang terletak di ujung depan tubuh di ruas ketiga. Sedangkan ganglion kerongkongan dan ganglion ruas badan berada dibagian bawah saluran pencernaan.

Diantara bagian ganglion kepala dan bagian ganglion bawah kerongkongan terdapat dua buah saraf penghubung. Sedangkan diantara bagian ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas badan terdapat sebuah saraf penghubung.

Lalu pada setiap ruas tubuh terdapat ganglion yang membentuk cabang-cabang halus. Sistem saraf pada ruas berfungsi untuk mengatur gerakan tubuh cacing tanah.

Baca Juga : Pengertian Hewan Herbivora 

Hewan bersel satu (Protozoa)

Hewan bersel satu (Protozoa) misalnya seperti Amoeba sp. dan Paramaeciurn sp., tidak memiliki sistem saraf. Namun protozoa memiliki kemampuan untuk menerima dan mereaksi sebuah rangsangan.

Sebagai contoh jika Amoeba sp. mendapat rangsangan cahaya yang kuat maka Amoeba sp. akan bergerak menjauh. Sedangkan ketika Amoeba sp. mendapat rangsangan cahaya lembut maka Amoeba sp. akan bergerak mendekat.

Paramaecium sp. merupakan hewan berambut getar dan memiliki serabut saraf yang berakhir pada tumpukan rambut getar atau silia. Serabut tersebut berfungsi untuk mengatur gerakan silia.

Sedangkan pada Ubur-ubur Hydra sp., dan hewan bersel satu lainnya belum memiliki sistem saraf khusus.

Baca Juga : Pengertian Hewan Karnivora

Serangga

Belalang merupakan salah satu contoh serangga yang memiliki sistem saraf tangga tali dan mirip dengan sistem saraf pada cacing tanah. Belalang memiliki sistem saraf yang terdiri dari ganglion kepala, ganglion bawah kerongkongan, dan ganglion ruas badan.

Ganglion kepala terdiri dari dua buah ganglion terbesar yang ada dibagian kepala atas. Dalam ganglion kepala terdapat saraf penglihatan mata, saraf peraba dan antena.

Sedangkan bagian ganglion bawah kerongkongan berhubungan dengan ganglion kepala melalui dua buah serabut saraf yang ada di sebelah kanan dan sebelah kiri kerongkongan. Ganglion bawah kerongkongan dihubungkan melalui ganglion ruas badan oleh dua buah serabut saraf.

Antara ganglion ruas badan satu dengan ruas badan lainnya dihubungkan oleh dua buah serabut saraf. Setiap ganglion ruas badan membentuk cabang-cabang serabut yang bercabang lagi ke bagian tubuh yang saling berdekatan.

Ubur-Ubur dan Hydra sp.

Ubur-Ubur dan Hydra sp. belum memiliki sistem saraf dan sel-sel saraf Ubur-Ubur dan Hydra sp. menyebar keseluruh tubuh secara merata dan berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk suatu anyaman.

Sel-sel saraf motorik berakhir pada serabut otot dan sel saraf sensorik berakhir pada permukaan tubuh.

Hubungan sel-sel saraf dan otot memungkinkan hewan dapat memberikan reaksi terhadap berbagai rangsangan dan luar tubuh, seperti sentuhan, cahaya ataupun keberadaan makanan.

Demikian artikel mengenai Sistem Saraf Pada Hewan (Vertebrata dan Avertebrata). Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.