Darah memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh. Darah terdiri dari 2 komponen utama, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari 3 komponen penyusun, yaitu sel darah merah, sel darah putih dan keping darah (trombosit). Komponen-komponen penyusun darah memiliki fungsi dan perannya masing-masing.
Kali ini kita akan membahas tentang trombosit (keping darah) dengan penjelasan terlengkap. Meliputi pengertian trombosit (keping darah), fungsi trombosit (keping darah), ciri-ciri trombosit (keping darah) dan kadar normal trombosit (keping darah) dalam darah lengkap dengan penjelasannya.
Baca Juga : Komponen dan Fungsi Darah Dalam Tubuh Manusia
Pengertian Trombosit (Keping Darah)
Trombosit (keping darah) atau platelet adalah jenis komponen darah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah. Trombosit memiliki umur hidup yang hanya bertahan selama 10 hari setelah sumsum tulang akan terus memperbaruinya persediannya.
Trombosit merupakan sel tak berinti, berbentuk cakram berdiameter 2-4 µm. Sama seperti sel darah merah dan sel darah putih, trombosit juga diproduksi di sumsum tulang. Keping darah berasal dari megakariosit yang ada dalam sumsum tulang. Megakariosit merupakan sel berukuran sangat besar dalam sumsum tulang belakang yang memecah menjadi trombosit, baik dalam sumsum tulang maupun setelah memasuki darah, khususnya saat mencoba untuk masuk ke kapiler paru.
Trombosit merupakan sel darah yang berperan penting dalam pembekuan darah. Saat tubuh terluka, trombosit akan disalurkan ke lokasi untuk membuat darah menjadi lengket dan membentuk gumpalan. Hal tersebutlah yang menyebabkan darah tidak terus mengalir keluar.
Disaat bersamaan, trombosit juga akan merangsang protein protein dalam darah untuk membuat benang-benang halus yang disebut Fibrin. Benang fibrin tersebut berfungsi membantu trombosit untuk memperkuat sumbatan penutup luka.
Saat jaringan kulit yang terluka telah membaik, maka trombosit akan diambil kembali oleh darah. Sedangkan fibrin yang telah terbentuk pun akan hancur secara perlahan. Tanpa adanya trombosit dalam darah, proses pembekuan darah akan terganggu. Karena luka kecil juga dapat menyebabkan pendarahan atau gumpalan di seluruh tubuh.
Baca Juga : Sel Darah Merah (Eritrosit) dan Penjelasannya
Fungsi Trombosit
- Pembekuan darah
Trombosit berfungsi untuk melakukan pembekuan darah. Trombosit juga memiliki fungsi yang sama seperti sel darah putih (leukosit). - Melawan Virus
Trombosit berfungsi melawan virus yang masuk kedalam tubuh yang dapat menyebabkan seseorang terjangkit sutau penyakit tertentu. - Mencegah kehilangan darah
Trombosit berfungsi untuk menyumbat pembuluh darah yang rusak untuk mencegah kehilangan darah. Pada kondisi normal, trombosit bergerak melalu pembuluh darah dalam keadaan yang tidak aktif. - Memudahkan penyembuhan luka
Trombosit juga digunakan oleh tubuh untuk mempermudah penyembuhan luka pada bagian tubuh. Jika tubuh mengalami luka, maka trombosit akan berkumpul ke lokasi luka tersebut lalu memicu pembuluh darah untuk mengkerut yang berfungsi untuk menahan agar darah tidak banyak keluar.
Baca Juga : Jenis dan Fungsi Pembuluh Darah Pada Sistem Peredaran Darah Manusia
Ciri-Ciri Trombosit
- Trombosit memiliki bentuk beraneka ragam, seperti oval, bulat dan memanjang. Pada orang dewasa, jumlah trombosit berkisar antara 150.000 – 400.000 sel persatu milimeter kubik darah.
- Kondisi seseorang kekurangan jumlah trombosit atau kurang dari normal atau dibawah 150.000 disebut dengan Trombositopenia.
- Sedangkan jumlah trombosit lebih tinggi dari 400.000 disebut dengan Trombositosis.
- Trombosit memiliki masa hidup singkat, yaitu sekitar 5-9 hari di dalam darah.
- Trombosit yang telah tua dan telah rusak akan dihilangkan dari aliran darah oleh limpa, lalu akan diganti dengan trombosit baru.
Baca Juga : Sel Darah Putih (Leukosit) dan Penjelasannya
Kadar Normal Trombosit
Kadar normal trombosit dalam darah berkisar antara 140.000-450.000 keping per mikroliter darah (mcL), baik pada anak-anak ataupun orang dewasa. Meskipun demikian, rentang jumlah trombosit normal tiap-tiap orang dapat berbeda.
Pada perempuan, jumlah rata-rata trombosit yaitu berkisar antara 157.000-371.000 keping per mikroliter darah. Sedangkan pada laki-laki, jumlah rata-rata trombosit yaitu berkisar antara 135.000-317.000 keping per mikroliter darah.
Jika hasil tes darah menunjukkan hasil jumlah trombosit dibawah normal maka trombosit dianggap rendah dan tidak normal. Jumlah trombosit tidak normal menandakan kemuningkinan adanya penyakit dalam tubuh. Biasanya seseorang yang memiliki trombosit rendah rentan mengalami pendarahan karena darah sulit beku.
Sedangkan jika jumlah trombosit diatas batas normal maka memiliki resiko mengalami pembekuan darah yang tidak diperlukan. Pembekuan darah yang tidak diperlukan dapat memicu stroke dan serangan jantung.
Baca Juga : Jenis dan Fungsi Pembuluh Darah Pada Sistem Peredaran Darah Manusia
Penyebab Trombosit Tinggi
Tingginya kadar trombosit dalam darah dapat memicu gangguan masalah kesehatan tertentu. Salah satu gangguan kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya kadar trombosit dalam darah adalah trombositosis atau trombositemia.
Seseorang dikatakan mengalami jumlah kadar trombosit tinggi jika jumlah keping darah melebihi dari 450.000mcL, bahkan lebih dari satu juta trombosit.
Kadar trombosit dalam darah dapat disebabkan oleh beberapa hal, antaralain seperti:
- Adanya pembengkakan
- Adanya infeksi
- Adanya peradangan usus
- Penggunaan obat-obat tertentu
- Kekurangan zat besi dalam tubuh
Jika masalah tersebut tidak segera diatasi, maka dapat memicu timbulnya hiperkoagulasi atau darah lebih mudah mengental. Saat darah mengental maka aliran darah ke pembuluh darah menjadi terhambat yang pada akhirnya dapat memicu penyakit stroke, serangan jantung, maupun trombosis pada arteri dan vena.
Baca Juga : Pembuluh Nadi (Arteri) dan Penjelasannya
Penyebab Trombosit Rendah
Kadar trombosit yang rendah juga dapat memicu masalah kesehatan yang dalam istilah medis dikenal dengan trombositopenia. Seseorang dikatakan mengalami jumlah kadar trombosit rendah jika jumlah keping darah kurang dari 150.000mcL, bahkan yang lebih parah jumlah trombosit dalam darah dapat menurun hingga kurang dari 10.000 atau 20.000mcL.
Turunnya kadar trombosit dibawah normal dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain seperti:
- Adanya gangguan pada sumsum tulang,
- Adanya masalah autoimun karena tubuh menghancurkan keping darah sendiri,
- Trombosit terjebak di limpa.
Tidak selalu penyakit atau kelainan pada trombosit akan memicu gejala-gejala pada penderitanya. Pada banyak kasus, tubuh baru akan bereaksi dan menunjukkan gejala ketika jumlah trombosit dalam darah benar-benar sangat rendah.
Baca Juga : Pembuluh Kapiler dan Penjelasannya
Karena itulah, penting bagi kita untuk memiliki kadar trombosit normal agar tubuh dapat menghalau kemungkingan berbagai penyakit dalam tubuh. Cara yang dilakukan untuk mengetahui jumlah kadar trombosit dalam darah adalah dengan melakukan pemeriksaan darah lengkap (tes CBC—complete blood count).
Biasanya tes CBC dilakukan sebelum dan setelah operasi untuk mengetahui jumlah keping darah pada pasien. Langkah ini dilakukan untuk memprediksi ada tidaknya masalah pendarahan atau pembekuan setelah pasien melakukan prosedur tertentu.
Selain itu, tes CBC juga dilakukan pada pasien yang akan melakukan kemoterapi atau terapi radiasi. Tes darah perlu dilakukan karena kedua prosedur tersebut dapat menghambat produksi keping darah dalam sumsum tulang. Karena jika jumlah trombosit tidak terpantau dengan baik dapat menyebabkan pasien yang menjalani kemoterapu dapat mengalami pendarahan atau pembekuan darah.
Perlu diketahui, selain untuk mengetahui kadar trombosit dalam darah, tes CBC atau tes pemeriksaan darah lengkap juga dilakukan untuk membantu dokter mengetahui beberapa hal, antara lain:
- Mengetahui jumlah sel darah putih,
- Mengetahui jumlah sel darah merah,
- Mengetahui ukuran rata-rata sel darah merah,
- Hematokrit atau persentasi darah dalam sel darah merah,
- Mengetahui total hemoglobin atau protein pada sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen.
- Mengetahui jumlah hemoglobin dalam sel darah merah,
- Mengetahui jumlah hemoglobin relatif terhadap sel dalam setiap sel darah merah (MCHC).
Namun anda tak perlu cemas atau panik jika jumlah keping darah tidak normal. Terdapat berbagai cara yang dilakukan untuk mengembalikan kadar trombosit dalam darah. Cara paling efektif yaitu dengan mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi, kaya akan vitamin dan mineral. Beberapa nutrisi penting yang harus dipenuhi yaitu dengan mengkonsumsi berbagai vitamin K yang berperan untuk membantu proses pembekuan darah, Vitamin D untuk membantu menguatkan tulang, saraf, otot, dan meningkatkan daya tahan tubuh, Vitamin B12 untuk memproduksi sel darah merah yang baik untuk pembentukan keping darah, Asam Folat untuk mendapatkan jumlah trombosit normal, serta Zat Besi yang merupakan komponen penting hemoglobin dalam tubuh.
Demikian artikel mengenai Pengertian Trombosit (Keping darah) dan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.