Sistem Hormon Pada Manusia : Pengertian, Jenis dan Fungsinya TERLENGKAP

Posted on

Sistem hormon adalah salah satu bagian dari sistem koordinasi yang berfungsi mengatur aktivitas tubuh melalui hormon secara lambat. Sistem hormon merupakan sistem saraf yang terdapat dalam sistem kelenjar yang keberadaanya dapat menentukan keseimbangan ataupun regulasi.

Sistem hormon merupakan salah satu perangkat tubuh yang terdiri dari berbagai jenis hormon. Apa itu hormon? Apa saja jenis hormon? Apa fungsi hormon?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap tentang sistem hormon pada manusia, meliputi pengertian hormon, jenis-jenis hormon dan fungsi hormon dengan penjelasannya.

Pengertian Hormon

Sistem hormon adalah salah satu bagian dari sistem koordinasi yang berfungsi mengatur aktivitas tubuh melalui hormon secara lambat. Komponen sistem hormon terdiri dari kelenjar, hormon dan organ target.

Kelenjar dibagi menjadi dua yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin adalah kelenjar penghasil hormon yang tidak memiliki pembuangan tapi masuk ke peredaran darah. Sedangkan kelenjar eksokrin adalah kelenjar penghasil enzim yang memiliki saluran pembuangan.

Lalu apa itu Hormon?

Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan kelenjar endokrin yang dapat mempengaruhi organ target. Hormon yang dihasilkan bekerja berdasarkan perintah sistem saraf sesuai dengan keadaan dan rangsangan yang diterima otak bagian hipotalamus. Hormon memiliki peran penting untuk menunjang hampir keseluruhan fungsi utama tubuh.

Fungsi Sistem Hormon

Secara garis besar, tubuh melalui sistem endokrin memproduksi berbagai jenis hormon agar dapat berfungsi dengan baik. Setelah diproduksi oleh kelenjar endokrin, selanjutnya hormon didistribusikan ke organ tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuh lainnya.

Berikut ini beberapa point penting fungsi sistem hormon, antaralain yang berkaitan dengan:

  • Kinerja organ jantung
  • Mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh
  • Penyerapan gizi dan nutrisi
  • Pencernaan makanan
  • Reproduksi dan fungsi seksual
  • Siklus tidur
  • Fungsi kognitif

Jika terdapat gangguan pada hormon, tubuh tidak akan berfungsi secara optimal dan akan mengalami beberapa gangguan kesehatan.

Jenis dan Fungsi Hormon

Terdapat banyak sekali jenis-jenis hormon berdasarkan fungsinya. Kumpulan hormon-hormon tersebut membentuk suatu jaringan yang disebut sistem hormon. Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan jenis-jenis hormon berdasarkan kelenjar (glands) yang memproduksinya, antara lain:

Kelenjar Pituitari (Hipofisis)

Kelenjar hipofisis adalah kelenjar yang berada dibawah hipotalamus yang menaungi sistem hormon pada manusia. Kelenjar hipofisis berfungsi untuk meneruskan pesan dari otak ke kelenjar lainnya. Kelenjar hiposisis menghasilkan hormon-hormon yang mengatur kerja kelenjar dan hormon lain (master of glands).

Pada kelenjar hipofisis terdapat sistem hormon penting yang diproduksi, yaitu:

  • Somatotropin adalah hormon yang berkaitan dengan pertumbuhan
  • Prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi air susu ibu (ASI).
  • Luteinizing adalah hormon yang berfungsi mengendalikan siklus menstruasi pada wanita.
  • Hormon luteinizing (LH) berperan dalam produksi sperma pada pria Folikel
  • Stimulant Hormone (FSH) adalah hormon yang berfungsi untuk mengendalikan sel telur (ovarium) dan bersama dengan hormon luteinizing untuk memproduksi sel sperma (spermatozoa)
  • Thyroid-stimulating Hormone (TSH) adalah hormon yang berfungsi merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon-hormon steroid
  • Adrenocorticotropin Hormone (ACTH) adalah hormon yang berfungsi merangsang kinerja kelenjar adrenal

Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid adalah kelenjar gondok yang terletak di depan trakea di bawah jakun. Kelenjar tiroid berfungsi memproduksi hormon tiroksin yang bertugas mengatur metabolisme tubuh.

Terdapat dua kondisi yang berkaitan dnegan kinerja kelenjar tiroid dalam memproduksi hormon tiroksin, yaitu:

  • Hipotiroidisme, yaitu ketika produksi tiroksin kurang dari jumlah normal
  • Hipertiroidisme, yaitu ketika produksi tiroksin melebihi jumlah normal

Jika kelenjar tiroid tidak berfungsi optimea dapat menyebabkan proses metabolisme tubuh menjadi terganggu. Kelenjar tiroid dapat mengalami pembesaran yang dikenal dengan penyakit gondok. Penyakit gondok terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan yodium yang cukup.

Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal adalah kelenjar yang terletak dibagian pusat otak berukuran kecil seperti biji pinus. Kelenjar pineal berfungsi mengatur ritmis biologis manusia yang menghasilkan hormon melatonin.

Hormon melatonin dihasilkan berdasarkan siklus terang-gelap atau panjang siang dan malam lingkungan. Hormon melatonin mempengaruhi kinerja kelenjar hopofisis dan organ repproduksi.

Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid adalah kelenjar anak gondok yang berjumlah 4 buah dan menempel di belakang kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid berfungsi memproduksi salah satu bagian dari sistem hormon pada manusia. Hormon paratiroid merupakan jenis hormon yang berfungsi mengendalikan jumlah kalsium dalam darah. Selain itu hormon paratiroid berfungsi juga untuk membantu pelepasan dan penyerapan kalsium oleh tulang.

Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal adalah kelenjar yang letaknya diatas ginjal yang berbentuk seperti topi. Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian yaitu korteks (luar) dan medulla (dalam).

  • Adrenal korteks memproduksi hormon kortikosteroid yang berfungsi mengontrol metabolisme tubuh, keseimbangan kadar garam dan air dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh dan fungsi seksual.
  • Adrenal korteks memproduksi hormon katekolamin yang berfungsi merespon rasa stress dengan cara meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas merupakan organ berbentuk panjang yang terletak di belakang abdomen perut. Kelenjar pankreas berfungsi memproduksi getah pankreas yang didalamnya terdapat enzim. Selain itu, kelenjar pankreas juga berfungsi untuk memproduksi insulin dan glukagon.

Makanan yang masuk dalam tubuh akan diolah dan dicerna menjadi gula yang ebrwujud glukosa. Lalu glukosa masuk ke aliran darah sehingga glukosa yang terkandung dalam darah akan meningkat.

Jika jumlah glukosa dalam tubuh terlalu tinggi, maka pankreas akan menghasilkan hormon insulin. Hormon insulin berfungsi membantu mempercepat proses pengubahan glukosa menjadi gula, otot maupun glikogen.

Kelenjar Timus

Kelenjar timus adalah kelenjar yang terletak didepan percabangan (bifurkasi) trakea dan terdiri dari dua lobus. Kelenjar timus berfungsi mengatur pertumbuhan dan sistem imun. Salah satu hormon yang dihasilkan kelenjar timus adalah timosin yang ebrfungsi untuk merangsang kerja sel limfosit T. Limfosit T merupakan komponen sel darah putih yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan penyakit, khususnya pada anak-anak yang masih memiliki sistem imun dalam masa perkembangan.

Beberapa fungsi kelenjar timus yaitu mengaktifkan hormon pertumbuhan (GH), membentuk sistem imun dan mengurangi aktivitas kelenjar kelamin.

Kelenjar timus dibagi menjadi dua bagian, yaitu cortex (luar) dan medulla (Dalam). Cortex dibentuk dari sel limfosit dan epitel, sedangkan medulla dibentuk dari sel epitel.

Kelenjar Pencernaan

Kelenjar pencernaan membentuk sistem hormon yang berfungsi mengatur semua yang berkaitan dnegan proses pencernaan makanan. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar lambung dan kelenjar usus.

Kelenjar lambung terletak pada dinding lambung yang berperan menghasilkan hormon gastrin yang memicu pembentukan getah lambung didaerah fundus lambung.

Kelenjar usus terletak pada dinding usus yang menghasilkan hormon berupa hormon kolesitokinin dan sekretin. Hormon kolesitokinin (cck) berfungsi merangsang kelenjar empedu untuk mengeluarkan cairan empedu, sedangkan hormon sekretin (SCT) berfungsi merangsang pankreas untuk menghasilkan getah pankreas.

Selain itu, untuk menunjang fungsi pencernaan, kelenjar pencernaan juga memproduksi beberapa jenis kelenjar lainnya seperti kelenjar liur, kelenjar, hati, kelenjar, usus, dan kelenjar lambung.

Kelenjar Kelamin / Reproduksi

Kelenjar kelamin berfungsi untuk memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan untuk menunjang fungsi reproduksi. Kelenjar kelamin terdiri dari ovarium pada perempuan dan testis pada laki-laki.

  • Ovarium (perempuan) adalah kelenjar kelamin yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen dan progesteron berperan dalam pembentukan payudara, menunjang kehamilan dan mengontrol siklus menstruasi.
  • Testis (Laki-laki) adalah kelenjar kelamin yang menghasilkan hormon testoteron (androgen). Hormon testoteron berfungsi menghasilkan sperma serta berfungsi juga terhadap pertumbuhan rambut di sekitar wajah dan kelamin pada saat memasuki periode pubertas.

Jika kelenjar-kelenjar endokrin tidak berfungsi dengan baik dan produksi hormon tidak berjalan normal maka akan berdampak pada sistem reproduksi kita, seperti tingkat kesuburan yang menurun.

Gangguan Pada Sistem Hormon

Sistem hormon memiliki fungsi yang cukup penting pada tubuh manusia, untuk itu penting bagi kita untuk menjaga agar produksi hormon tetap ideal. Karena adanya gangguan pada sistem hormon dapat menyebabkan beberapa kondisi yang dapat mengganggu kesehatan kita. Berikut ini beberapa contoh gangguan dan penyakit pada sistem hormon, antara lain:

  1. Addison merupakan kerusakan korteks adrenal yang mempengaruhi produksi hormon kortison dengan gejala kelelahan, nafsu makan berkurang, tekanan darah rendah.
  2. Akromegali merupakan pertumbuhan tidak seimbang akibat kelebihan GH saat dewasa.
  3. Albino merupakan kekurangan pigmen melanin.
  4. Diabetes insipidus merupakan penyakit beser atau sering buang air kecil karena kurangnya produksi ADH.
  5. Diabetes mellitus merupakan tingginya kadar glukosa dalam darah akibat sedikitnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas. Tingginya kadar glukosa dalam darah menyebabkan urin mengandung glukosa.
  6. Dwarfisme merupakan kekerdilan akibat kekurangan GH.
  7. Gastrinoma merupakan tumor lambung akibat kelebihan hormon gastrin.
  8. Gigantisme merupakan obesitas akibat kelebihan GH.
  9. Graves disease merupakan hipermetabolisme akibat kelebihan hormon tiroid yang menyebabkan penyakit autoimun.
  10. Gondokan merupakan pembengkakan kelenjar tiroid akibat kelebihan hormon tiroid atau penumpukan yodium.
  11. Hipergastrinemia merupakan peningkatan hormon gastrin dan asam klorida dalam lambung.
  12. Kretinisme merupakan kekerdilan dan keterbelakangan mental akibat kekurangan hormon tiroid.
  13. Melanisme merupakan kelebihan pigmen melanin.
  14. Morbus basedowi merupakan hipermetabolisme akibat kelebihan hormon tiroid dengan gejala gugup, napas cepat tidak teratur, dan mata terbelalak.
  15. Myxdema merupakan rendahnya kecepatan metabolisme tubuh akibat kekurangan hormon tiroid.
  16. Sindrom Chusing merupakan kelebihan hormon kortison dengan gejala kelelahan, otot lemah, moonface, merah-merah pada lengan, edema, menstruasi tidak teratur.
  17. Tetani merupakan turunnya kadar kapur dalam darah akibat kekurangan parathormon, memiliki gejala kejang otot, gelisah, dan kesemutan.
  18. Von Recklinghousen merupakan keadaan dimana kadungan kapur dalam urin meningkat, sedangkan keadaan tulang menjadi rapuh.

Demikian artikel mengenai Sistem Hormon Pada Manusia dan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.