Bawang merah adalah jenis umbi-umbian yang berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utara wilayah tersebut sebagai salah satu jenis bumbu masakan utama di dunia. Meskipun berasal dari negara timur tengah, penyebaran bawang merah sudah mencapai ke penjuru dunia baik didaerah subtropis maupun daerah tropis. Selain digunakan sebagai bumbu masakan, bawang merah juga memiliki banyak
manfaat yang digunakan sebagai obat alami. Karena itu saat ini bawang merah banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Proses pembudidayaan bawang merah tentunya membutuhkan bibit yang didapatkan dari proses perkembangbiakan bawang merah. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan dibawah ini tentang proses perkembangbiakan bawang merah.
Baca Juga : Perkembangbiakan Cocor Bebek.
Klasifikasi Bawang Merah
Dalam bidang taksonomi, bawang merah memiliki klasifikasi seperti berikut ini:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliposida
Ordo : Asparagales
Famili : Amaryllidaceae
Genus : Allium
Species : Allium cepa
Bawang merah merupakan salah satu tanaman yang masih berhubungan erat dengan beberapa jenis tanaman bakung-bakungan. Bawang merah memiliki bunga majemuk berbentuk tandan bertangkai yang memiliki 50-200 kuntum bunga. Ketika sudah tua, pada bagian ujung dan pangkal tangkai akan mengecil dan bagian tengah akan menggembung seperti pipa yang berlubang.
Bawang merah juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dikarenakan memiliki banyak kandungan gizi dan nutrisi yang cukup besar. Beberapa kandungan gizi pada bawang merah seperti vitamin C, kalium, serat, asam folat, kalsium dan zat besai.
Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami yaitu hormon auksin dan giberelin. Selain itu bawang merah juga mengandung senyawa alliin dan antiseptik sehingga baik digunakan sebagai obat tradisional. Kandungan senyawa lain seperti enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam piruvat, amonia, dan alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida.
Bawang merah juga menyebabkan seseorang dapat menangis ketika mengupas atau mengiris bawang merah, hal ini dikarenakan bawang merah mengandung senyawa sin- propanatial-S-oksida (syn-propanethial-S-oxide) yang akan terbentuk ketika bawang diiris. Terbentuknya senyawa tersebut akibat dilepaskannya enzim lachrymatory- factor synthase ketika jaringan tubuh tanaman dilukai. Selanjutnya enzim tersebut akan mengubah asam-asam amino sulfoksida (mengandung oksida belerang) menjadi asam sulfenat yang tidak stabil yaitu senyawa yang terbentuk dari asam sulfenat adalah sin-propanatial-S-oksida, yang kemudian menyebar ke udara. Sehingga menyebabkan kelenjar air mata menjadi terangsang dan memicu keluarnya air mata.
Baca Juga : Perkembangbiakan Teratai
Jenis Bawang Merah
Bawang Merah Bima Brebes
Bawang bima brebes merupakan bawang varietas lokal asli yang berasal dari daerah Brebes. Jenis bawang ini hanya membutuhkan waktu sekitar 50-60 hari dan selanjutnya sudah bisa dipanen. Setiap tanaman mampu menghasilkan 7-12 umbi bawang perrumpun dan 60-100 buah pertangkai.
Bawang bima brebes memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dengan bentuk umbi lonjong kecil dan bagian leher cakram terdapat cincin kecil dengan warna umbi merah muda. Bawang bima brebes menjadi salah satu jenis bawang merah yang sering ditemukan di pasaran. Jenis bawang ini juga cukup tahan terhadap busuk dan penyakit sehingga lebih sering dibudidayakan oleh petani.
Bawang Merah Kuning
Selain bima brebes, bawang kuning termasuk jenis bawang lokal yang berasal dari Brebes. Meskipun dinamakan bawang kuning, bawang ini berwarna merah gelap. Jenis bawang ini hanya membutuhkan waktu sekitar 56-66 hari dan selanjutnya sudah bisa dipanen dengan tangkai bawang dapat menghasilkan sekitar 70-96 umbi bawang.
Bawang kuning memiliki umbi silindris agak besar seperti pipa dengan bentuk bulat dengan bagian ujung meruncing. Hanya saja bawang merah jenis ini memiliki kelemahan yang mudah terserang penyakit Fusarium (jamur) dan Alternaria porri (penyakit bercak ungu yang sering menyerang tanaman bawang dan bawang daun).
Baca Juga : Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan
Bawang Merah Maja Cipanas
Bawang merah jenis ini memiliki bentuk gemuk-gemuk yang berasal dari Cipanas yang dikenal dengan Bawang Maja Cipanas. Berbeda dengan jenis bawang lainnya, bawang maja cipanas secara alami dapat berbunga sendiri. Bawang maja cipanas memiliki ciri bentuk daun silindris dan berlubang, dengan bentuk umbi bulat dan warna merah muda.
Bawang Merah Kramat 2
Bawang kramat 2 merupakan hasil perkawinan silang varietas bawang maja cipanas X bawang bombai. Bawang kramat memiliki masa panen sekitar 62 hari dengan menghasilkan 5-8 umbi perrumpun dan 55-57buah per tangkai. Berbeda dengan jenis bawang maja cipanas, bawang kramat 2 memiliki bentuk bulat dengan leher terlihat agak besak. Bawang merah kramat 2 banyak dikembangkan di Maja, Brebes, Tegal dan Probolinggo.
Baca Juga : Perkembangbiakan Vegetatif Pada Hewan
Bawang Merah Mentes
Bawang mentes merupakan jenis varietas yang dikembangkan di Balai Penelitian Tanaman Sayuran di Lembang yang tergolong dalam varietas Klon atau persilangan dua jenis bawang yaitu antara bawang B 3117 dan B 3155.
Bawang mentes memiliki usia tanam sekita 50-58 hari dengan menghasilkan umbi berbentuk pipih agak bulah berukuran tinggi 1.5-2.25 cm dan diameter 1.00-2.27 cm. Bawang mentes memiliki ciri umbi berwarna merah pucat dengan berat per umbi sekitar 5-10gram saja. Karena itulah, bawang mentes termasuk salah satu jenis bawang dengan ukuran kecil dibandingkan dengan beberapa varietas lainnya.
Bawang Merah Sembarani
Bawang sembarani adalah varietas bawang hasil persilangan dari bawang merah thailang dan bawang bombay. Bawang merah ini dapat dipanen setelah berusia sekitar 54-56 hari dengan jumlah 4-5 umbi per rumbun.
Bawang merah sembarani memiliki bentuk bulat berwarna merah pucat yang memiliki daya simpan pada suhu kamar sekitar 2-4 bulan setelah panen.
Baca Juga : Macam-Macam Perkembangbiakan Generatif pada Hewan
Cara Perkembangbiakan Bawang Merah
Bawang merah memiliki dua cara perkembangbiakan yaitu secara vegetatif dan generatif, berikut penjelasannya.
Perkembangbiakan Generatif
Perkembangbiakan generatif atau perkembangbiakan secara kawin bawang merah adalah perkembangbiakan yang dilakukan dengan bantuan serangga seperti lebah yang nantinya akan menjadi biji yang menjadi bakal tumbuhan baru. Hanya saja proses perkembangbiakan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga proses perkembangbiakan ini jarang terjadi pada bawang merah.
Perkembangbiakan Vegetatif
Perkembangbiakan Vegetatif atau perkembangbiakan secara tak kawin adalah proses perkembangbiakan bawang merah dengan umbi lapisnya. Umbi lapis merupakan tunas yang tumbuh pada sela-sela lapisan umbi bawang merah. Dengan perkembangbiakan umbi lapis ini maka akan dihasilkan umbi-umbi baru dari bawang merah yang selanjutnya dapat dibudidayakan. Cara perkembangbiakan ini merupakan cara efektif pada proses perkembangbiakan bawang merah karena proses yang lebih sederhana dan lebih cepat dilakukan.
Baca Juga : Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Tunas
Demikian artikel mengenai Perkembangbiakan Bawang Merah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.