Mikroskop merupakan alat atau media yang digunakan untuk melihat benda dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa terlihat oleh kasat mata. Biasanya alat ini jarang kita temukan dikehidupan sehari-hari, karena memang alat ini hanya digunakan pada tempat-tempat tertentu seperti pada laboratorium, lembaga penelitian atau lembaga pendidikan contohnya untuk melakukan penelitian pada mikroorganisme. Dalam perkembangnya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu mikroskop binokuler dan mikroskop monokuler dengan perbedaan yang terletak pada jumlah lensa okuler yang digunakan. Pada mikroskop binokuler terdapat dua lensa yang berdekatan dengan mata, sedangkan pada mikroskop monokuler sebaliknya. Namun, pembahasan kali ini IPA akan menjelaskan tentang Mikroskop Binokuler lengkap dengan fungsi dan bagian-bagiannya.
Baca Juga : Jenis-Jenis Teropong (Teleskop) dan Penjelasan Fungsinya
Pengertian Mikroskop Binokuler
Berdasarkan sejarah, mikroskop telah ada sejak 400 tahun lalu, yang pertama kali dibuat oleh Zacharias Janssen, seorang yang bekerja membuat kacamata. Pada tahun 1590, ia dibantu Hans Janssen membuat mikroskop pertama kali dan saat itu mikroskop buatannya mampu memperbesar objek hingga 150 kali dari ukuran asli. Namun, Galileo Galilei juga turut andil membuat mikroskop dan pada tahun 1609 ia mampu menyelesaikan pembuatan mikrosopnya dan mengklaim dirinya sebagai penemu mikroskop dan mikroskop miliknya diberi nama Mikroskp Galileo.
Mikroskop Binokuler adalah gabungan dari dua kata yaitu “Bi” dan “Okuler” Bi berarti 2(dua) dan okuler berarti jenis lensa yang dekat mata, dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa mikroskop binokuler adalah jenis mikroskop yang menggunakan 2 (dua) lensa okuler. Sedangkan lensa yang dekat dengan objek atau benda disebut lensa obyektif.
Mikroskop binokuler ini termasuk jenis mikroskop yang sering digunakan, khususnya oleh para pengguna laboratorium karena pengguna lebih nyaman mengamati objek dengan mikroskop 2 lensa menggunakan dua mata dibandikan dengan satu mata.
Baca Juga : Larutan Penyangga Ekstrasel dan Intrasel
Jenis Mikroskop Binokuler
Secara umum, mikroskop dibagi menjadi dua jenis, yaitu mikroskop majemuk (compound microscope)/mikroskop cahaya dan mikroskop stereo (stereo microscope). Mikroskop binokuler termasuk jenis mikroskop stereo yang menggunakan 2 lensa okuler. Mikroskop majemuk menghasilkan gambar kualitas mono atau 2D dan mikroskop stereo menghasilkan kualitas gambar stereo atau 3D.
Biasanya untuk kebutuhan pengamatan dengan akurasi 100% kebanyakan mikroskop modern adalah jenis mikroskop majemuk. Karena pada dasarnya mikroskop stereo terdiri dari dua mikroskop majemuk yang disusun secara berdampingan.
Berikut ini beberapa jenis mikroskop binokular yang sering dijumpai, yaitu:
Mikroskop Stereo Binokuler : Hasil penampakan yang oleh mikroskop jenis ini adalah 3 dimensi dengan penglihatan stereoskopik memerlukan perpaduan image yang ditampilkan oleh mata kiri dan mata kanan karena inilah disebut dengan stereo.
Mikroskop Cahaya Binokuler : Hasil penampakan yang ditampilkan oleh mikroskop jenis ini adalah flat atau datar dengan kualitas 2D. Biasanya jenis mikroskop ini banyak digunakan dilembaga pendidikan karena memiliki harga yang lebih murah.
Mikroskop Polarisasi Binokuler : Mikroskop jenis ini paling populer dan banyak digunakan untuk berbagai penelitian, baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif seperti pada bidang kristalografi oleh ahli geologi, ahli mineral, dan ahli kimia. Mikroskop Polarisasi Binokuler dirancang untuk mengamati dan mengambil gambar spesimen yang terlihat karena karakter anisotropik optiknya.
Mikroskop Digital Binokuler : Jenis mikroskop ini merupakan gabungan dari teknologi komputer dan kamera melalui mikroskop. Dengan inovasi ini, pengamatan tidak lagi memerlukan mata pengguna untuk melihat objek melalui lensa okuler. Pengguna hanya perlu melakukan pengaturan di komputer yang terhubung dengan mikroskop maka hasil pengamatan akan muncul pada layar komputer. Mikroskop jenis ini biasanya digunakan oleh kalangan profesional seperti pada jurusan biologi, farmasi maupun kedokteran.
Mikroskop Listrik Binokuler : Mikroskop jeni ini hanya bisa dioperasikan menggunakan listrik sebagai sumber daya. Nama lain mikroskop cahaya yaitu compound microscope. Hasil penampakan dari Mikroskop Listrik Binokuler ini adalah 2 dimensi.
Mikroskop Elektron Binokuler : Untuk membentuk gambat yang bisa dilihat, mikroskop elektron binokuler tidak menggunakan cahaya tapi menggunakan berkas elektron. Penggunaan elektron ini membuat mikroskop dapat menghasilkan gambar dengan ukuran dan resolusi yang lebih besar. Jenis mikroskop ini seperti mikroskop untuk pemindaian dan mikroskop transmisi (scanning and transmission electron microscope).
Baca Juga : Organ Sistem Pernapasan Manusia
Bagian Bagian Mikroskop
Sejak awal ditemukannya mikroskop merupakan sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai kaca pembesar, namun seiring perkembangannya mikroskop semakin mudah digunakan oleh para penggunanya. Berikut ini beberapa bagian-bagian pada mikroskop dan penjelasannya.
Bagian-bagian pada mikroskop:
Lensa Okuler : Lensa terletak dibagian atas mikroskop dan yang paling dekat dengan mata observer (pengamat). Lensa okuler berfungsi untuk membentuk bayangan nyata dari lensa objektif.
Lensa Objektif : Lensa terletak di dekat objek yang diamati dan membentuk bayangan nyata. Biasanya lensa objektif terpasang pada revolver dengan jumlah tiga atau empat buah, tergantung jenis mikroskopnya.
Revolver : tuas untuk menyangga lensa objektif yang berfungsi untuk memudahkan setting nilai pengamatan dari mikroskop.
Meja Preparat : bidang kecil pada mikroskop yang berfungsi untuk meletakkan sample yang akan diamati. Biasanya pada meja preparat disediakan clip atau capit yang berfungsi untuk memegang sample agar tidak mudah bergeser.
Kaki Penyangga : berfungsi sebagai penyangga mikroskop jika diletakkan pada bisang yang tidak datar. Namun bagian ini tidak selalu tersedia pada mikroskop-mikroskop model lama.
Diafragma : Bagian yang terletak dibagian bawah meja preparat yang berfungsi untuk menentukan jumlah cahaya yang masuk atau difokuskan ke sample.
Lengan : lengan berfungsi sebagai rangka atau frame mikroskip untuk memudahnya pengguna memindahkan mikroskop dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus memegang lensa secara lnsgung.
Skala Preparat : merupakan fitur tambahan pada meja preparat yang berfungsi untuk memudahkan penempatan sample sebelum selanjutnya diamati.
Makrometer dan mikrometer : Makrometer dan mikrometer adalah tuas pada mikroskop yang memiliki fitur vertical dan horizontal. Makrometer dan mikrometer berfungsi utnuk memfokuskan lensa pada objek yang diamai.
Tuas Pengatur Cahaya : potensiometer yang dihubungkan ke bola lampu mikroskop yang berfungsi untuk mengatur kecerahan cahaya. Tuas ini juga berhubungan dengan diafragma untuk memfokuskan cahaya pada objek yang diamati.
Cara penggunaan mikroskop tentunya harus dengan mengikuti instruksi yang ada pada manual booknya. Beberapa bagian penting pada mikroskop yang harus diperhatikan ketika digunakan seperti pada bagian meja preparat, revolver, pemutar kasar dan pemutar halus. Selain itu, spesifikasi mikroskop yang digunakan tentunya memiliki spesifikasi yang berbeda-beda, seperti untuk kalangan pelajar tentu berbeda dengan jenis mikroskop yang digunakan pada universitas, bahkan penggunaan mikroskop di universitas juga akan berbeda dengan jenis mikroskop yang digunakan oleh para ahli seperti di laboratorium atau ilmu kedokteran.
Demikian artikel mengenai Mikroskop Binokuler. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.