Daur Hidup Kadal – Klasifikasi dan Fase Daur Hidup Kadal Penjelasan Terlengkap

Posted on

Kadal merupakan salah satu jenis hewan vertebrata atau hewan bertulang belakang yang memiliki cara perkembangbiakan yang unik. Kadal memiliki cara perkembangbiakan yang berbeda tergantung pada habitat yang ditempati dan tergantung jenis spesiesnya. Beberapa kadal berkembangbiak dengan cara ovipar atau berkembang biak dengan cara bertelur, sedangkan ada pula jenis kadal yang berkembangbiak dengan cara bertelur melahirkan (ovivipar) yaitu telur kadal menetas dalam tubuh indukan seterlah itu anak kadal baru dilahirkan. Rata-rata kadal berkembangbiak dengan cara ovivipar. Selain perkembangbiakannya yang unik, fase perkawinan kadal juga berbeda-beda. Pada spesies kadal berukuran kecil hingga menengah dapat menjalani fase perkawinan sekitar 1 tahun, sedangkan spesies kadal berukuran lebih besar dapat menjalani fase perkawinan di usia ke 2 atau 3 tahun. Kita bisa menjumpai kadal dibeberapa tempat bahkan dilingkungan sekitar seperti di area perkebunan, persawahan dan pepohonan. Simak penjelasan lebih lengkap tentang Daur Hidup Kadal dibawah ini.

Baca Juga: Daur Hidup Kucing

Klasifikasi Kadal

Kingdom : Animalia
Filum : Chorcodata
Kelas : Reptillis
Ordo : Squamata
Famili : Scinccidae
Genus : Mabouya
Spesies : Mabouya multifasciata

Kadal masuk dalam golongan hewan Vertebrata karena memiliki tulang belakang dan masuk dalam kelas reptil dengan nama ilmiah Mabouya multifasciata. Kadal memiliki ciri-ciri tubuh memiliki kulit kering dan bersisik serta memiliki tanduk dipermukaannya. Secara morfologi tubuh kadal terbagi mejadi 3 bagian, yaitu bagian kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (cauda), dengan bagian kepala seperti menyatu pada bagian leher. Pada umumnya, kadal memiliki ukuran panjang 22cm dengan 60% merupakan bagian ekornya.

Kadal dapat dengan mudah ditemukan diberbagai tempat seperti pada area perkebunan, area persawahan, semak-semak pinggir kolam, dipepohonan yang tumbang dan disemak-semak belukar. Kadal berkembangbiak dengan cara bertelur. Proses perkembangbiakan tersebut bertujuan untuk keberlangsungan hidup dan mempertahankan spesiesnya, atau disebut juga dengan daur hidup.

Baca Juga : Daur Hidup Ayam

Daur Hidup Kadal

Tujuan daur hidup adalah untuk memperbanyak spesies dan mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Daur hidup kadal dimulai dari Telur yang berkembang menjadi anak kadal, lalu kemudian akan tumbuh menjadi kadal dewasa dan berkembang biak, begitu seterusnya. Secara sederhana, berikut gambaran daur hidup kadal

Fase Telur → Fase Anak Kadal → Fase Kadal Dewasa

Fase Telur

Telur dihasilkan dari fertilisasi internal dengan sifat ovovivipar yang bisa menghasilkan banyak telur yang tumbuh dan berkembangbiak dalam oviduk atau saluran telur kadal betina. Telur pada hewan reptil diselimuti albumen dengan lapisan pembungkus luar keras dibandingkan dengan telur jenis hewan amphibi. Hal tersebut dikarenakan adanya cangkang kalkareus atau cangkang kapur yang dihasilkan posterior sebagai shell gland. Embrio pada telur kadal dikeliling oleh amnion, horion dan alantois.

Indukan kadal akan selalu menjaga telurnya agar tetap hangat, baik berada di pasir maupun pada vegetasi busuk. Selanjutnya ketika telur menetas, anak kadal akan ditinggalkan begitu saja oleh sang induk.

Baca Juga : Daur Hidup Kambing

Fase Anak Kadal

Setelah telur menetas, selanjutnya masuk pada fase anak kadal. Sejak masih dalam fase telur , anak kadal telah memiliki naluri berjuang untuk menemukan jalan keluar dari telur dan memenuhi kebutuhan hidup pada proses permatesa.

Pada spesies kadal yang berkembangbiak secara ovovivipar, maka anak kadal dibawa pada tubuh induknya dan tinggal saat sudah lahir. Karena itulah kadal muda akan tumbuh dan berkembang diatas tanah (terestrial) dengan pilihan tempat tinggal yang sangat bermacam-macam. Seperti bisa menyusup di dalam pasir atau di tanah gembur (fossorial) maupun berkeliaran di batang pohon (arboreal).

Seperti makhluk hidup lainnya, untuk keberlangsungan hidupnya kadar membutuhkan makanan, mulai dari buah-buahan, bahkan dapat memangsa seranga, amfibi, reptil lain dan mamalia berukuran kecil.

Kadal juga melakukan proses respirasi agar tetap bertahan dan berkembang. Berbeda dengan sistem pernapasan pada jenis serangga yang bernapas menggunakan trakea dan keluar melalui paru-paru.

Sistem pernapasan kadal dibantu oleh epitelium lembab disekitar kloaka. Meskipun kadal memiliki kulit bersisik, kulit tersebut tidak dijadikan sebagai tempat pertukaran gas. Kulit bersisik pada kadal bergununa untuk proses adaptasi pada udara yang kering.

Ada berbagai jenis kadal yang memiliki pundi-pundi hawa atau katung udara cadangan. Terdapat dua fase pada fase pernapasan kadal, yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi. Berikut lebih jelasnya.

Fase Inspirasi adalah sistem pernapasan dengan proses masuknya oksigen dalam tubuh dengan melalui Hidung – Rongga Mulut – Trakea yang Panjang – Bronkiolus pada Paru-paru, selanjutnya pada paru-paru Oksigen diangkut darah menuju ke seluruh jaringan tubuh.

Fase Ekspirasi adalah proses pengeluaran karbondioksida melalui jaringan tubuh tubuh gas CO2 lalu angkut darah menuju ke jantung selanjutnya menuju ke paru-paru untuk kemudian dikeluarkan – bronkiolus – trakea panjang – anak tekak – rongga mulut, dan hidung.

Fase Kadal Dewasa

Setelah fase anak kadal terlewati, fase selanjutnya yaitu fase kadal dewasa. Ada dua jenis kadal dewasa yang sudah siap berkembang biak dan menghasilkan kadal muda.

  • Jenis kadal dengan proses perkembangbiakan generatif yaitu proses perkawinan untuk menghasilkan anak.
  • Jenis kadal yang tidak perlu mencari pasangan namun memiliki kemampuan melahirkan karena jenis kadal ini berkembang biak secara aseksual.

Pada jenis kadal jantan dewasa biasanya mengeluarkan bau yang menyengat untuk menarik perhatian kadal betina. Bau menyengat tersebut dihasilkan oleh kelenjar yang ada pada ekornya.

pada musim kimpoi, kadal jantan dewasa akan saling tempur, kadal yang kalah akan terjatuh ke tanah dan kadal yang menang menjentikkan lidah panjangnya ketubuh kadal betina untuk mendapatkan respon. Selanjutnya, kadal jantan akan memasukkan salah satu hemip_enis ke kloaka kadal betina atau sering disebut proses kopulasi.

Pada masa reproduksi, kadal betina akan berpasangan dengan 5 hingga 6 kadal jantan. Hingga kadal betina dapat mengumpulkan banyak sperma dalam rongga perutnya berupa spermates. Uniknya, kadal betina bisa menentukan jenis kelamin anaknya sendiri.

Setelah melakukan perkawinan, pasangan kadal akan berpisah. Kadal jantan akan terus mencari kadal betina untuk dikawini, dan kadal betina mencari tempat yang aman agar tidak diserang predator.

Setelah bertelur, kadal betina akan meninggalkan telur begitu saja dan calon anak kadal akan berjuang sendiri untuk tetap bisa bertahan hidup dan bisa berkembang dengan mandiri.

Baca Juga : Daur Hidup Ikan

Demikian artikel mengenai Daur Hidup Kadal. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.