Komponen Biotik dan Abiotik Ekosistem – Ekosistem adalah sebutan untuk kesatuan anatar alam dan lingkungan dengan makhluk hidup atau organisme yang hidup di dalamnya. Setiap ekosistem memiliki penghuni yang berbeda-beda berdasarkan tempatnya, misalnya pada ekosistem pantai, ekosistem sungai, ekosistem laut, ekosistem danau dan sebagainya. Ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Kali ini IPA akan menejelaskan tentang Komponen Biotik dan Abiotik Ekosistem lengkap dengan Contoh dan Fungsinya.
Namun sebelum mengetahui lebih jauh tentang komponen biotik dan abiotik, ada baiknya kita mengetahui lebih dulu tentang pengertian Ekosistem menurut ahli dan definisinya.
Baca Juga : Jaringan Palisade pada Daun
Pengertian Ekosistem
Menurut KBBI, pengertian ekosistem adalah keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam alam. Ekosistem juga bisa diartikan sebagai komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan dan hewan, bersama habitatnya.
Pengertian ekosistem menurut ahli, A.G. Tansley ( 1935 ), ekosistem adalah suatu unit ekologi (an ecological unit) dimana didalamnya terdapat struktur dan juga fungsi. Struktur dalam ekosistem tersebut yaitu berhubungan dengan keanekaragaman spesies atau dalam bahasa inggris adalah species diversity.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Secara umum ekosistem dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu ekosistem darat dan ekosistem air. Contoh ekosistem darat seperti padang rumput, hutan hujan tropis, gurun, tundra,dan savana. Sedangkan contoh ekosistem air seperti di laut, sungai, danau, air tawar, terumbu karanga, rawa dan Pantai.
Sedangkan berdasarkan komponen penyusunnya, ekosistem terdiri dari 2 komponen, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Setiap komponen memiliki anggota yang berbeda- beda. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan dibawah ini.
Baca Juga : Rantai Makanan Ekosistem Sawah
Komponen Biotik dan Abiotik
Komponen adalah bagian dari suatu ekosistem yang menyusun ekosistem itu sendiri sehingga terbentuk sebuah ekosistem. Komponen dalam ekosistem ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu komponen biotik dan juga komponen abiotik.
Komponen Biotik
Komponen biotik adalah bagian ekosistem yang didalamnya berupa makhluk hidup yaitu manusia, hewan, tumbuhan, hingga makhluk mikroskopik seperti bakteri atau dekomposer.
Komponen biotik dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan, yaitu proses makan memakan dari tumbuhan atau produsen ke konsumen tingkat awal menuju konsumen tingkat akhir hingga diuraikan oleh pengurai atau dekomposer .
Contoh komponen biotik antara lain: manusia, binatang, tumbuh- tumbuhan serta organisme atau pengurai. Sedangkan berdasarkan cara mendapatkan makanannya, komponen biotik ini dibedakan menjadi tiga, yakni konsumen (heterotrof), produsen (autotrof) dan pengurai (dekomposer). Dibawah ini penjelasannya.
1. Produsen (Autotrof)
Produsen adalah komponen biotik yang bisa menghasilkan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Yang termasuk sebagai produsen adalah tumbuhan. Produsen akan membuat makanan dengan menyerap senyawa dan zat-zat anorganik yang kemudian diubah menjadi senyawa organik melalui proses fotosintesis.
Organisme yang termasuk sebagai organisme autotrof memiliki ciri-ciri adanya klorofil yang ada pada tumbuhan tingkat tinggi.
2. Konsumen (Heterotrof)
Konsumen adalah komponen biotik atau makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain sebagai bahan makanan. Yang termasuk sebagai Konsumen adalah hewan.
Berdasarkan sumber makanan yang dikonsumsi, ada 3 jenis konsumen, antara lain:
- Karnivora, adalah jenis organisme pemakan daging organisme lain. Contoh karnivora, seperti : singa, harimau, buaya, serigala, dan hiu.
- Herbivora, adalah jenis organisme pemakan daun atau tumbuhan. Contoh herbivora, seperti : sapi, kambing, kerbau, rusa, jerapah, dan zebra.
- Omnivora, adalah jenis organisme pemakan segala yang bisa berasal dari tumbuhan atau daging organisme lain. Contoh Omnivora, seperti: beruang, monyet, ayam, tikus, dan babi.
3. Pengurai (Dekomposer)
Dekomposer adalah organisme yang berguna untuk menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Dekomposer akan menguraikan seluruh sisa organisme yang telah mati untuk dijadikan mineral dan unsur hara tanah.
Dekomposer bermanfaat untuk membuat keseimbangan ekosistem agar selalu terjaga, karena organisme yang telah mati akan kembali ke asal bentuknya menjadi sumber daya alam. Contoh pengurai seperti : bakteri, jamur, cacing tanah, dan sebagainya.
Baca Juga : Jenis Tulang Daun pada Tumbuhan
Komponen Abiotik
Komponen Abiotik adalah komponen tidak hidup yang ada pada suatu ekosistem. Komponen abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup yang bisa tinggal dalam lingkungan ekosistem tertentu.
Komponen abiotik berupa komponen fisik dan komponen kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan. Komponen abiotik bervariasi bisa berupa bahan organik, senyawa organik, atau faktor yang mempengaruhi organisme di sebuah ekosistem.
Contoh Komponen Abiotik, meliputi air, udara, tanah, suhu, kelembaban, sinar matahari, iklim, dan lain-lain. Dibawah ini penjelasannya.
1. Air
Air adalah komponen abiotik yang penting bagi semua makhluk hidup yang juga menjadi komponen abiotit pembentuk ekosistem. Air memiliki fungsi yang sangat penting bagi keberlangsungan makhluk hidup terutama manusia untuk tetap bisa beratahan hidup. Air dibutuhkan hewan untuk memenuhi kebutuhan cairan, tumbuhan membutuhkan air untuk proses fotosintesis, bahkan organisme air seperti ikan dan rumput laut harus hidup di air agar bisa tetap hidup.
2. Udara
Udara adalah sekumpulan gas yang membentuk atmosfer dan menyelimuti bumi. Udara bersih dan udara kering yang ada di atmosfer mengandung gas dengan komposisi permanen yaitu 21,94% oksigen (O2); 78,09% Nitrogen (N2) ; 0,032% karbon dioksida (CO2); dan gas lain (Ne, He, Kr, Xe, H2, CH4, N2O). udara juga mengandung gas yang jumlahnya dapat berubah-ubah seperti sulfor dioksida (SO2), uap air (H2O), nitrogen dioksida (NO2), ozon (O3). Fungsi Udara untuk menunjang kehidupan bagi seluruh penghuni ekosistem. Contohnya gas O2 yang digunakan untuk respirasi makhluk hidup dan gas CO2 yang digunakan untuk proses fotosintesis tumbuhan.
3. Tanah
Tanah terdiri dari komponen bahan organik, air, bahan mineral, dan udara. Tanah terbentuk dari proses destruktif (pelapukan batuan, pembusukan senyawa organik) dan sintesis (pembentukan mineral). Fungsi tanah sangat penting bagi keberlangsungan hidup ekosistem. Tumbuhan mengambil air dan garam-garam mineral yang ada di dalam tanah. Sedangkan manusia memanfaatkan tanah sebagai lahan pemukiman, peternakan, perkantoran, pertanian, pertambangan, perindustrian, dan kegiatan transportasi.
Baca Juga : Struktur Organ Pada Tumbuhan
4. Suhu
Suhu adalah komponen abiotik yang dipengaruhi banyak faktor, mulai dari radiasi sinar matahari, garis lintang dan ketinggian tempat. Sebagai komponen abiotik, suhu sangat berpengaruh terhadap ekosistem. Suhu merupakan syarat yang dibutuhkan organisme agar tetap hidup. Contoh pohon kelapa yang tumbuh didaerah pantai yang berangin kencang, karena sistem perakaran yang kuat dan batang yang elastis sehingga tidak mudah patah ketika diterpa angin.
5. Sinar Matahari
Sinar matahari adalah sumber energi utama makhluk hidup baik dari intensitas dan kualitasnya terhadap suatu ekosistem. Matahari berfungsi bagi tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Manusia dan hewan juga membutuhkan matahari untuk menghangatkan tubuh serta sebagai sumber penerangan.
6. Kelembaban
Kelembaban udara juga termasuk salah satu komponen abiotik. Setiap daerah memiliki tingkat kelembaban yang berbeda, misalnya pada daerah pegunungan berbeda kelembaban dengan daerah pantai. Perbedaan ini juga mempengaruhi jenis organisme yang tinggal di daerah tersebut.
7. Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang dalam suatu area dan daerah tertentu. Iklim dibedakan menjadi dua, yaitu iklim makro dan iklim mikro. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Sedangkan iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
Baca Juga : Struktur Batang Dikotil dan Fungsi
Demikian artikel mengenai Komponen Biotik dan Abiotik Ekosistem. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.