Fungi merupakan salah satu kingdom dalam sistem klasifikasi enam kindom. Sistem klasifikasi makhluk hidup terbagi menjadi beberapa bagian yang mengelompokkan tumbuhan, hewan dan makhluk hidup lainnya menjadi 6 kelompok yang disebut dengan Kingdom. 6 kingdom tersebut meliputi kingdom eubacteria, kingdom archaebacteria, kingdom protista, kingdom fungi, kingdom plantae, dan kingdom animalia.
Kesempatan kali ini, kita akan membahas Kingdom Fungi secara lengkap, meliputi pengertian Kingdom fungi, ciri-ciri Kingdom fungi, klasifikasi dan cara reproduksi kingdom fungsi dengan penjelasannya.
Baca Juga : Klasifikasi Makhluk Hidup 6 Kingdom
Pengertian Kingdom Fungi
Fungsi (jamur) merupakan nama regnum dari kelompok besar makhluk hidup eukariotik yang mencerna makanan di luar tubuhnya lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Meskipun memiliki bentuk seperti tumbuhan, ternyata jamur bukan termasuk dalam jenis tumbuhan (plantae). Hal ini dikarenakan jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis.
Jika dilihat dari cara mendapatkan makanannya, jamur cenderung mirip hewan yang bersifat heterotrof yaitu mendapatkan makanan melalui sumber atau organisme lain dengan proses ekresi enzim yang mengubah makanan menjadi molekul sederhana sehingga dapat diserap oleh sel-sel jamur.
Di dunia ini ada lebih dari 50.000 spesies jamur dengan sifat dan karakter yang berbeda satu sama lain. Kebanyakan anggota kingdom fungi hidup secara saprofit yaitu mendapatkan makanan dari bahan organik yang membusuk dan bangkai makhluk hidup.
Baca Juga : Pengertian Kingdom Eubacteria
Ciri-Ciri Fungi
- Fungi merupakan organisme eukariotik (tidak memiliki membran intisel)
- Fungi bereproduksi dengan spora
- Fungi tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun
- Fungi dibedakan menjadi 2 yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast)
- Fungi memiliki benang-benang halus yaitu hifa
- Fungi mengandung kromosom dan DNA
- Hifa terbagi menjadi 2 yaitu hifa bersekat dan hifa tidak bersekat (hifa coenositik)
- Hidup di tempat lembab
- Tubuh fungi disebut talus yaitu tidak memiliki akar, batang dan daun sejati
- Bersifat multiseluler dan uniseluler
- Bersifat makroskropis dan mikroskopis
- Bersifat saprofit dan parasit
- Tidak memiliki klorofil
- Tidak dapat berfotosintesis
- Tidak termasuk kingdom plantae
- Termasuk organisme heterotrof (mendapatkan makanan dari organisme lain)
- Dinding sel fungsi mengandung zat kitin
Baca Juga : Pengertian Kingdom Archaebacteria
Klasifikasi Fungi
Berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya, fungsi terbagi dalam 4 filum yaitu: Divisi Zygomycota, Divisi Ascomycota, Divisi Basidimycota dan Divisi Deuteromycota. Berikut penjelasannya:
Divisi Zygomycota
Zygomycota merupakan nama yang berasal dari nama spora seksual yaitu zigosporangia, jenis yang tahan terhadap perubahan lingkungan. Divisi ini memiliki ciri khas struktur rizoid yang mirip akar pada hifa absorptif. Tubuh Zygomycota terdiri dari hifa bersekat melintang ataupun tidak bersekat melintang dan memiliki banyak cabang.
Zygomycota memiliki reproduksi seksual dengan gametangiogami (peleburan antara hifa betina dan hifa jantan) dan secara aseksual dengan sporangium yang menghasilkan spora.
Divisi Zygomycota memiliki dinding sel dari zat kitin dan soenotik yang tidak memiliki zoospore sehingga spora merupakan sel-sel berdinding dan memiliki haustoria.
Jenis Zygomycota dapat hidup di tumbuhan atau hewan mati sebagai saprofit, juga dapat hidup di dalam tanah sebagai mikoriza.
Baca Juga : Jenis Adaptasi Makhluk Hidup
Contoh Zygomycota seperti Rhizopus spp. yaitu jamur fermentasi untuk pembuatan roti, tempe atau sake.
Zygomycota terdiri dari 3 jenis, yaitu:
- Hifa yang menembus substrat, seperti akar (rizoid)
- Hifa menjalar di permukaan substrat disebut stolon
- Hifa menjulang ke atas dan membentuk sporangium disebut sporangiosfor
Divisi Ascomycota
Ascomycota adalah kelompok fungsi yang melakukan reproduksi dengan cara membentuk spora di dalam sel yang disebut Askus. Divisi Ascomycota memiliki struktur tubuh yang terdiri dari uniseluler dan multiseluler. Pada jenis fungi multiseluler terdiri dari hifa yang bersekat, berinti banyak dan spora tidak berflagella. Miselium pada fungsi membentuk askus atau badan buah.
Divisi Ascomycota hidup sebagai saprofit pada sisa organisme, parasit pada organisme lain, dan bersimbiosis dengan alga hijau dan alga biru bersel satu (uniseluler) dan membentuk linekes.
Ascomycota berreproduksi secara aseksual dan seksual. Aseksual pada jamur uniseluler yaitu dengan cara bertunas (budding) dan aseksual pada jamur multiseluler dengan membentuk kantung konidiasporangium yaitu hasil dari mitosis pembelahan hifa. Sedangkan reproduksi seksual jamur yaitu melalui proses singami (konjungasi). Sel-sel hifa membentuk askus (kantung)
Anggota ascomycota memiliki ukuran mikroskopis dan makroskopis dengan ciri khas dapat menghasilkan askospora atau spora askus. Askospora digunakan untuk alat perkembangbiakan seksual ascomycota , sedangkan perkembangbiakan seksual dilakukan dengan pembentukan tunas, fragmentasi ataupun pembentukan konidia.
Contoh jamur ascomycota, seperti Ragi atau Saccharomyces cerevisiae. Hak ini dikarenakan ragi dapat mengonversi gula menjadi alkohol dan karbondioksida.
Baca Juga : Hewan Vertebrata
Divisi Basidiomycota
Basidiomycota merupakan jenis jamur dengan ukuran makroskopis dan mudah dikenali karena bentuknya mirip seperti payung. Ada sekitar 25.000 spesies jamur dari divisi Basidiomycota, dan sebagian ada yang bisa dimakan namun ada juga yang mengandung racun.
Basidiomycota memiliki bentuk jamur dengan hifa bersekat melintang pada satu atau dua inti (dikariotik), selanjutnya pada hifa dikariotik akan muncul tubuh buat (basidiokarp) berbentuk payung. Basidiomycota dapat hidup secara parasit dan saprofit, namun ada juga yang bersimbiosis dengan membentuk mikoriza pada akar tumbuhan.
Basidiomycota memiliki sistem reproduksi seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membentuk konidia, sedangkan reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk basidiospora.
Contoh jamur Basidiomycota yang dapat dijadikan sebagai sumber makanan, yaitu Amanita phalloides, Volvariella volvacea, Pleurotes, Ganoderma aplantum dan Puccinia graminis, contohnya seperti jamur tiram atau Pleurotus.
Baca Juga : Adaptasi Tumbuhan
Divisi Deuteromycota
Deuteromycota merupakan divisi fungsi yang memiliki dinding sel dari zat kitin dan hifa bersekat. Deuteromycota disebut dengan jamur imperfecti atau jamur belum sempurna karena divisi ini belum diketahui reproduksi seksual selama siklus hidunya, sedangkan reproduksi aseksual yaitu dengan membentuk konidia.
Terdapat sekitar 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Contoh jamur divisi Deuteromycota seperti Sclerothium rolfosii (penyebab penyakit busuk pada tanaman budi daya), Helminthosporium oryzae (hidup sebagai parasit, perusak tanaman kecambah dan buah, serta menimbulkan bintik-bintik pada daun inang), Epidermophyton floccosum (penyebab penyakit kaki atlet), Trichophyton, Microsporum dan Epidermophyton.
Baca Juga : Perkembangbiakan Tumbuhan Vegetatif
Cara Reproduksi Kingdom Fungi
Struktur fungsi terdiri dari multiseluler dan uniseluler. Fungsi multiseluler terbentuk dari hifa memiliki cara perkembangbiakan secara aseksual, yaitu dengan cara memutuskan benang hifa dan membentuk aseksual yaitu Endospora, zoospora dan konidia. Sedangkan perkembangbiakan secara seksual yaitu dengan cara meleburkan inti jantan dan inti betina sehingga terbentuk sopra sidiumm dan spora askus. Pada fungsi uniseluler memiliki cara perkembangbiakan aseksual dengan membentuk tunas, dan perkembangbiakan seksual dengan membentuk spora askus.
Endospora merupakan spora yang dihasilkan oleh sel, spora tersebut akan tetap berada di dalam sel hingga kondisi memungkinkan untuk berkembang.
Zoospora atau spora kembara merupakan spora yang dapat bergerak dalam air menggunakan falgela. Zoospora hidup di tempat berair dan tempat lembab.
Spora askus atau askospora merupakan spora yang dihasilkan dari perkawinan jamur ascomycota. Spora askus berada dalam askus yang berjumlah 8 spora.
Konidia merupakan spora yang dihasilkan melalui cara membentuk sekat melintang di ujung benang hifa.
Baca Juga : Pengertian Kingdom Protista
Manfaat Kingdom Fungi
Fungi atau jamur memiliki manfaat yang penting bagi kehidupan manusia, salah satunya sebagai sumber protein dan sebagai pengurai. Jamur juga berperan penting dalam ekosistem. Namun ada juga beberapa jamur yang menguntungkan dan merugikan manusia. Untuk membedakannya, berikut ini beberapa jenis dan manfaat jamur yang menguntukan maupun yang merugikan manusia.
Jamur yang Menguntungkan Manusia:
- Aspergillus wentii, dimanfaatkan dalam pembuatan kecap
- Aspergillus oryzae, digunakan untuk melunakkan adonan roti
- Auricularia polytrica (jamur kuping), digunakan sebagai bahan makanan
- Agaricus bisporus Volvariella volvacea (jamur merang), digunakan sebagai bahan makanan berprotein tinggi
- Lycoperdon perlatum dan Higroporus, digunakan sebagai dekomposer
- Khamir Saccharomyces, digunakan sebagai fermentor pada industri roti, keju dan bir
- Penicillium notatu, digunakan sebagai penghasil antibiotik
- Mucor dan Rhizopus, digunakan sebagai bahan tambahan makanan dibidang industri, seperti pembuatan ocom dan tempe.
- Penicillium requoforti dan Penicillium camemberti, digunakan untuk memberikan aroma khas pada keju
- Neurospora crassa, digunakan dalam penelitian sitogenetika
Jamur yang Merugikan Manusia:
- Albugo, jamur penyebab parasit pada tanaman pertanian
- Candida sp., jamur penyebab sariawan dan keputihan
- Ganoderma applanatum, jamur penyebab kerusakan pada kayu
- Pneumonia carinii, jamur penyebab pneumonia pada paru-paru manusia
- Puccinia graminis, jamur penyebab parasit pada rumput
Demikian artikel mengenai Pengertian Kingdom Fungi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.