Pasang surut air laut adalah fenomena naik turunnya ketinggian permukaan air laut secara berkala. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut, salah satunya seperti efek sentrifugal rotasi bumi dan faktor gravitasi benda-benda langit. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pasang surut air laut berikut ini penjelasan tentang pengertian pasang surut air laut, penyebabm teori dan penjelasan lengkap tentang pasang surut air laut dibawah ini.
Baca Juga : Pengertian Satelit dan Penjelasannya
Pengertian Pasang Surut Air Laut
Pasang surut air laut dikenal juga dengan istilah ocean tide. Pasang adalah kondisiair laut naik daripada biasanya. Sedangkan surut adalah kondisi permukaan air laut turun daripada biasanya. Pasang surut air laut adalah fenomena naik turunnya air laut secara periodik akibat gaya gravitasi benda-benda langit terutama bulan dan matahari. Selain menyebabkan pasang surutnya air laut, gaya gravitasi juga menyebabkan perubahan bentuk bumi dan atmosfer.
Pasang surut air laut terjadi secara bergantian sesuai periodenya dan faktor yang mempengaruhinya. Pasang surut air laut memiliki beberapa tipe yang berbeda. Berikut ini beberapa teori tentang pasang surut air laut dan penyebabnya.
Baca Juga : Macam Macam Satelit Buatan dan Penjelasannya
Teori Pasang Surut Air Laut
Terdapat beberapa teori yang mengkaji tentang pasang surut air laut, antara lain Teori Keseimbangan atau Equilibrium Theory dan juga Dynamical Theory, berikut penjelasannya:
Teori Keseimbangan (Equilibrium Theory)
Teori Keseimbangan (Equilibrium Theory) merupakan teori yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton. Teori keseimbangan membahas tentang sifat-sifat pasang surut air laut secara kualitatif. Teori keseimbangan terjadi pada bumi yang mana seluruh permukaannya di tutupi oleh air dan pengaruh kelembaban. Selain itu, teori keseimbangan juga menyatakan bahwa naik turunnya permukaan air laut sebanding dnegan gaya pembangkit pasang surut.
Untuk memahami tentang gaya pembangkit pasang surut dilakukan pemisahan pergerakan sistem bumi-bulan-matahri menjadi 2 macam yaitu bumi-bulan dan bumi-matahari. Teori ini diduga tertutup air dengan kedalaman dan densitas sama dan naik turun air laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut atau resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal. Teori keseimbangan berkaitan dengan hubungan antara laut, massa air yang naik, bulan dan matahari dimana gaya pembangkit akan menimbulkan air tinggi pada dua lokasi dan air rendah pada dua lokasi.
Teori Pasang Surut Dinamik (Dynamical Theory)
Teori Pasang Surut Dinamik (Dynamical Theory) merupakan teori yang dikemukakan oleh Laplace. Teori ini merupakan teori yang melengkapi teori pasang surut dinamik, sehingga sifat-sifat pasang surut dapat diketahui secara kuantitatif. Teori pasang surut dinamis menyatakan lautan yang homogen masih diasumsikan menutupi seluruh permukaan bumi dengan kedalam yang konstan.
Keberadaan gaya tarik periodik dapat membangkitkan gelombang dengan periode yang sesuai dengan konstitue- konstituenya. Selain itu, dalam teori ini juga menyatakan bahwa gelombang pasang surut terbentuk akibat pengaruh resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal, kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi Bumi dan pengaruh gesekan dasar.
Baca Juga : Pengertian Galaksi dan Penjelasannya
Penyebab Pasang Surut Air Laut
Pasang surut merupakan fluktasi atau keadaan naik turun muka air laut. Pasang surut air laut disebabkan oleh adanya gaya tarik benda-benda langit terutama bulan dan matahari terhadap massa air laut bumi. Meskipun massa bulan lebih kecil dibandingkan massa matahari, namun karena jarak terhadap bumi lebih dekat, maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar dibandingkan pengaruh gaya tarik matahari.
Gaya tarik bulan yang mempengaruhi pasang surut merupakan 2,2 kali lebih besar dibandingkan gaya tarik matahari. Menurut Setiadi (1988), pasang surut adalah perubahan gerak relatif dari materi suatu planet, bintang dan benda angkasa lainnya yang diakibatkan oleh aksi gravitasi benda-benda luar materi berada.
Gaya pembangkit pasang surut merupakan resultan dari gaya sentrifugal dan gaya gravitasi benda-benda luar angkasa seperti bulan dan matahari. Gaya sentrifugal terjadi akibat revolusi bulan mengelilingi bumi yang arahnya menjauhi bulan dan setiap titik permukaan bumi memiliki besar yang sama. Sedangkan gaya gravitasi bulan dipengaruhi oleh jarak dari titik permukaan bumi terhadap bulan.
Secara umum, pasang dibedakan menjadi 2, yaitu pasang purnama dan pasang perbani.
Pasang Purnama (spring tide)
Faktor yang paling dominan bekerja pada pasang purnama adalah gaya gravitasi bulan. Pada pasang purnama memiliki besar dua kali lipat gaya gravitasi yang disebabkan oleh matahari. Hal ini akibat posisi bulan lebih dekat dengan matahari. Gaya gravitasi menyebabkan gaya tarikan air laut ke arah bulan dan matahari sehingga menghasilkan dua tonjolan keluar (bulge) air laut. Dibawah ini adalah ilustrasi fenomena pasang purnama.
Pada gambar di atas, Fenomena air laut pasang purnama terjadi dua kali dalam sebulan yaitu saat bulan baru (new moon) dan bulan purnama (full moon). Fenomena tersebut terjadi saat matahari, bumi dan bulan berada di datu garis lurus. Di saat ini, permukaan air laut di daerah mengalami purnama akan pasang di titik tertinggi (titik A dan B), dan daerah yang tidak mengalami purnama akan surut di titik terendah (titik C dan D).
Baca Juga : Pengertian Bulan dan Penjelasannya
Pasang Perbani (Neap Tide)
Pasang perbani terjadi saat bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus satu sama lain. Di saat ini, permukaan air laut mengalami pasang naik tidak terlalu tinggi (titik A dan B) dan surut tidak terlalu rendah (titik C dan D). Pasang perbani terjadi pada bulan kuarter pertama dan kuarter ketiga.
Demikian artikel mengenai Pasang Surut Air Laut dan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.