Resultan gaya merupakan besaran vektor, maka seluruh gaya yang diberikan oleh suatu benda dapat diganti dengan resultan gaya. Rumus resultan gaya diperoleh melalui gaya yang dihasilkan dari gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda.
Pada resultan gaya, jika terdapat gaya yang bekerja pada suatu benda yang terdiri atas dua atau lebih dengan memiliki arah segaris atau searah, maka gaya yang dihasilkan akan saling menguatkan. Sedangkan jika gaya yang bekerja pada suatu benda dengan arah saling berlawanan, maka gaya yang dihasilkan akan saling melemahkan.
Untuk mengetahui lebih lengkap tentang resultan gaya, berikut ini kami jelaskan secara lengkap tentang pengertian resultan gaya, rumus resultan gaya, macam-macam dan contoh soal resultan gaya.
Baca Juga : Perubahan Wujud Zat dan Penjelasannya
Pengertian Resultan Gaya
Gaya adalah sebuah tarikan atau dorongan yang menyebabkan suatu perubahan gerak atau benda. Gaya terbagi menjadi beberapa jenis,seperti gaya gesek, gaya pegas, gaya magnet, gaya gesekan, gaya mesin, dan juga gaya gravitasi.
Sedangkan, resultan adalah jumlah atau total. Jadi dapat diartikan jika, resultan gaya adalah keseluruhan gaya yang bekerja pada sebuah benda dalam sebuah sistem.
Seperti penjelasan diatas, resultan gaya merupakan besaran vektor yang memiliki dan arahnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi dibawah ini:
Suatu ketika, Indra mengendarai mobil dan mogok di jalan raya. Ia mencoba mendorong mobilnya sendiri dengan gaya 50N namun mobil belum dapat bergerak. Lalu, datang Andi membantu Indra untuk mendorong mobilnya dengan gaya 50N dan mobil dapat bergerak.
Dari ilustrasi diatas, mobil mengalami resultan gaya sebesar 100N dan mobil bergerak searah.
Baca Juga : Tumbukan Fisika Penjelasannya
Rumus Resultan Gaya
Resultan gaya merupakan besaran vektor yang memiliki besar dan arah. Arah resultan gaya merupakan gaya dnegan nilai yang lebih besar dari gaya yang lainnya. Dalam matematika, resultan gaya dirumuskan sebagai berikut:
R = F1 + F2 + F3 + …… + Fn
Keterangan:
R = resultan gaya (N)
F = gaya (N)
n = banyaknya gaya yang bekerja pada suatu sistem
Karena resultan gaya memilikiarah, maka menggunakan tanda operasi matematika (+) dan tanya (-) digunakan sebagai arah gaya yang bekerja.
Misalnya, sistem F1 mengarah ke kanan dan F2 mengarah ke kiri. Dari pernyataan tersebut maka diasumsikan bahwa F1 bernilai positif (+) dan F2 bernilai negative (-).
Baca Juga : Pengertian Jangka Sorong dan Penjelasannya
Macam Macam Resultan Gaya
1. Resultan Gaya Searah
Resultan gaya searah terjadi ketika dua gaya atau lebih pada suatu benda, memiliki arah yang sama atau segaris. Dengan demikian maka gaya tersebut bisa di ganti dengan gaya lain dengan besa yang sama dari penjumlahan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Secara matematis, resultan gaya searah dirumuskan sebagai berikut:
R = F1 + F2 + F3 + ….. + Fn
dengan n adalah banyaknya gaya.
2. Resultan Gaya Berlawanan Arah
Resultan gaya berlawanan arah terjadi ketika dua gaya atau lebih pada suatu benda memiliki arah saling berlawanan. Dengan demikian, maka resultan gaya sama dengan besar penjumlahan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut. Untuk memisalkan gaya dengan arah yang berbeda biasanyanya digunakan tanda (+)(-).
Sebagai ilustrasi, terdapat gaya F1 ditarik ke kanan dan gaya F2 ditarik ke kiri. Maka F1 diberi tanda (+) dan F2 diberi tanda (-). Atau ditandai dengan permisalan gaya yang memiliki nilai lebih besar dengan positif dan nilai lebih kecil dengan negatif.
Secara matematis, resultan gaya berlawanan arah dirumuskan sebagai berikut:
R = F1 – F2 + …. + Fn
Jika F1>F2 maka didapat R=F1-F2, sedangkan jika F2>F1, maka dapat ditulis R=F2-F1.
3. Resultan Gaya Seimbang
Resultan gaya seimbang memiliki nilai sama dengan Nol. Gaya yang bekerja ada suatu benda memiliki arah yang berlawanan, namun besar gaya disetiap arah memiliki nilai yang sama. Terdapat dua kemungkinan resultan gaya seimbang, yaitu statis (benda akan tetap diam) dan seimbang dinamis (benda akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap).
Secara matematis, resultan gaya seimbang dirumuskan sebagai berikut:
R = F1 – F2 + …. + Fn = 0
4. Resultan Gaya Tegak Lurus
Resultan gaya tegak lurus terjadi ketika gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda memiliki arah saling tegak lurus maka berlaku hukum Phytagoras.
Secara matematis, resultan gaya tegak lurus dirumuskan dengan
R = F21 + F22
Baca Juga : Pengertian Suhu, Rumus dan Penjelasannya
Contoh Soal Resultan Gaya
Soal 1.
Terdapat dua buah benda dengan masing massa F1 = 100 N dan F2 = 30 N sedang bekerja dalam suatu benda yang bergerak ke arah kanan. Hitunglah resultan gaya yang dihasilkan?
Pembahasan:
Diketahui:
F1 = 50N
F2 = 30N
Arah gaya ke kanan
Penyelesaian:
R = F1+F2
R = 50 + 30
R = 80 N
Jadi, hasil gaya yang dihasilkan adalah 80N ke arah kanan.
Soal 2.
Diketahui sebuah benda ebrgerak dengan gaya F1 sebesar 20N, hitunglah besar gaya yang dapat menghentikan gaya tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
F1 = 20N
Ditanya gaya untuk menghentikan benda tersebut?
Penyelesaian:
Untuk menghentikan gaya maka resultan gaya sama dengan 0, hal ini sesuai dengan hukum I Newton, Newton. ƩF = 0. Maka:
R = F1 – F2 = 0 → 20N – F2= 0 → F2 = 20N
Maka, gaya yang dapat mengimbangi F1 adalah sebesar 20 N dan arahn berlawanan dengan arah gaya F1.
Baca Juga : Tekanan Hidrostatis dan Penjelasannya
Demikian artikel mengenai Resultan Gaya dan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.