Bintang merupakan benda langit luar angkasa yang berukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Menurut ilmu astronomi, bintang merupakan benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang pernah atau sedang melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir.
Untuk mengetahui lebih lengkap tentang definisi Bintang, berikut ini Pengertian Bintang, Penamaan Bintang, Ciri-ciri dan Jenis Bintang, dengan penjelasan terlengkap.
Baca Juga : Pengertian dan Cabang Ilmu Astronomi
Pengertian Bintang
Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya, menghasilkan cahaya sendiri dan menerima cahaya dari benda langit lalu memantulkan cahaya.
Biasanya, istilah bintang digunakan untuk bend alangit yang menghasilkan cahaya sendiri. Bintang merupakan seluruh objek bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari yang pernah atau sedang melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir.
Bintang adalah bola gas besar yang memiliki komponen utama hidrogen dan helium. Terdapat bintang yang dapat menghasilkan cahaya sendiri tapi ada juga yang cahayanya dipancarkan dari pantulan bintang lain.
Bintang yang memancarkan cahaya sendiri disebut bintang nyata, sedangkan bintang yang hanya memantulkan cahaya disebut bintang semu.
Baca Juga : Sistem Tata Suya, Planet dan Benda Langit
Penamaan Bintang
Terdapat konsep yang digunakan manusia dari zaman dahulu hingga kini, yaitu prinsip konsep dengan membayangkan pola terbentuk yang dibentuk oleh bintang yang menonjol setelah itu menghubungkannya dengan aspek tertentu dari alam datau mitologi mereka. Konsep tersebut disebut dengan konsep rasi bintang.
Persatuan Astronom Internasional “IAU” merupakan salah satu otoritas yang diakui secara internasional dalam penamaan benda angkasa. Meskipun ada banyak nama bintang yang diwarisi sebelum IAU berdiri.
Nama bintang berasal dari kebudayaan kuno, juga banyak yang berasal dari bahasa latin dan bahasa arab.
Karakteristik Bintang
Secara umum, pengertian bintang dapat diketahui dari karakter yang dimilikinya, berikut ini beberapa ciri dan karakteristik bintang, antalain:
Diameter Bintang
Bintang memiliki jarak yang sangat jauh dari matahari, semua bintang terlihat seperti titik-titik kecil jika dilihat dari bumi dengan mata telanjang. Bintang memiliki ukuran yang beragam, ada bintang berukuran 20-40 km ada juga dengan mencapai 900juta km.
Kinematika (Pergerakan) Bintang
Pengamatan pergerakan bintang dapat dinilai dengan kecepatan radialnya menuju atau menjauhi matahari dna pergeseran secara melintang. Dengan pergerakan bintang ini, maka ilmuan dapat mengetahui asal mula, umur, struktur dan evolusi bintang serta galaksi disekitarnya.
Komposisi Bintang
Bintang di galaksi ada yang memiliki massa sekitar 71% hidrogen dan 27% helium dan sisanya merupakan molekul yang lebih berat. Unsur berat tersebut terus bertambah di awan molekul yang menjadi faktor terpenting untuk mengetahui umur bintang tersebut. Unsur bintang juga dapat memberikan informasi tentang sistem planet pada bintang tersebut.
Massa Bintang
Bintang memiliki massa yang bervariasi. Suatu benda dikatakan sebagai bintang jika menghasilkan cahaya sendiri dengan massa 0,08 – 200 kali massa matahari.Eta Carinae merupakan salah satu bintang paling massive karena memiliki massa 100 – 150 kali massa matahari.
Struktur Inti Bintang
Bintang akan terbentuk jika memiliki bagian inti yang setimbang secara hidrostatis. Kesetimbangan hidrostatis terjadi ketika tekanan dari dalam ke luar bintang mengimbangi gaya gravitasi yang menarik bintang dari luar ke dalam. Selain berada dalam kesetimbangan hidrostatis, inti bintang juga mempertahankan kesetimbangan termal (Suhu).
Medan Magnet Bintang
Medan magnet pada inti bintang berfungsi seperti dinamo, kekuratan medan magnet dipengaruhi oleh aktivitas permukaan bintang.
Umur Bintang
Bintang memiliki umur sekitar 1-10 milyar tahun, ada bintang yang berumur lebih tua ataupun lebih muda. Umur bintang dipengaruhi oleh massa bintang. Semakin tinggi massa maka semakin muda umur bintang.
Jenis-Jenis Bintang
Terdapat 3 jenis bintang, yaitu berdasarkan Efek Luminosistas, berdasarkan suhunya dan berdasarkan kemiripan susunan garis spektrumnya.
1. Jenis Bintang Berdasarkan Efek Luminosistas
0 (Maha-Maha Raksasa)
I (Maharaksasa)
II (Raksasa Terang)
III (Raksasa)
IV (Sub-Raksasa)
V (Deret Utama)
VI (Sub-Katai)
VII (Katai Putih)
2. Jenis Bintang Berdasarkan Suhunya
O (Lebih dari 33.000 derajat Kelvin)
B (10.500-30.000 derajat Kelvin)
A (7.500-10.000 derajat Kelvin)
F (6.000-7.200 derajat Kelvin)
G (5.500-6.000 derajat Kelvin)
K (4.000-5.200 derajat Kelvin)
M (2.600-3.850 derajat Kelvin)
3. Jenis Berdasarkan Kemiripan Susunan Garis Spektrumnya
1. Giant Star (Bintang Raksasa)
Giant Star memiliki intensitas cahaya (energy yang dipancarkan bintang per detik) mencapai 1.000 kali luminositas matahari hingga 200 kali lebih besar. Contoh: bintang aldebaran atau alpha tauri yaitu bintang tercerah dari konstelasi Taurus.
2. Supergiant Star (Bintang Super Raksasa)
Supergiant Star memiliki luminositas 10 kali juta luminositas matahari.
3. Dwarf (Bintang Katai atau Cebol)
Dwarf memiliki ukuran lebih besar dari Planet tapi lebih kecil dibandingkan kedua bintang diatas. Matahari merupakan tata surya yang masuk dalam jenis bintang ini.
4. Bintang Neutron
Bintang Neutron memiliki diameter sekitar 30km dan massa yang mirip dengan matahari.
5. Pulsar
Pulsar adalah bintang neutron yang memancarkan getaran radiasi bersifat teratur. Contohnya PSR+121, yaitu sebuah pulsar radio.
6. Magnetar
Magnetar adalah bintang neutron dengan medan magnet yang jauh lebih kuat dibandingkan bintang neutron.
Demikian artikel mengenai Pengertian Bintang dan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.