Bumi merupakan planet paling istimewa dibandingkan dengan jenis planet-planet lainnta. Bumi menjadi planet yang dapat menjadi hunian ternyaman bagi makhluk hidup. Tahukah anda jika bumi terdiri atas lapisan-lapisan yang memiliki fungsi tertentu untuk menjaga kita di bumi. Lapisan-lapisan tersebut adalah lapisan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Ketiga lapisan tersebut merupakan bagian dari Biosfer. Lalu apa itu Biosfer?
Untuk mengetahui tentang Biosfer, dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap tentang biosfer, meliputi pengertian Biosfer, lapisan penyusun biosfer, karakteristik biosfer dan cagar biosfer dengan penjelasan terlengkap.
Baca Juga : Pengertian Ekologi Menurut Ahli dan Penjelasannya
Pengertian Biosfer
Biosfer merupakan gabungan dua kata yaitu bios yang berarti Hidup dan sphere yang mempunyai arti Lapisan. Sedangkan secara etimologis, pengertian biosfer adalah lapisan yang merupakan tempat makhluk hidup atau seluruh ruang yang dihuni oleh makhluk hidup. Lapisan tersebut berupa daratan, perairan dan udara yang memungkinkan adanya kehidupan dna proses biotik berlangsung.
Biosfer menjadi tempat sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup termasuk hubungan interaksi antara unsur litosfer, hidrosfer, antrofosfer dan atmosfer bumi yang saling berkaitan satu sama lain.
Namun, biosfer hanya berfokus pada tempat tinggal makhluk hidup seperti flora dan fauna yang hidup di daratan dan di perairan. Biosfer merupakan lapisan paling tipis dibandingkan lapisan bumi lainnya. Lapisan biosfer hanya berkisar 9000 meter saja. Lapisan biosfer menjadi tempat kehidupan dan organisasi yang kompleks.
Baca Juga : Pengertian Ekosistem dan Penjelasannya
Pengertian Biosfer Menurut Ahli
Selain pengertian diatas, beberapa ahli juga turut mengemukakan pendapatnya tentang pengertian biosfer, antara lain:
- Menurut John Wiley, bisofer adalah sebuah zona dari planet bumi dimana terdapat kehidupan yang terbentuk secara alami pada lapisan bumi dengan lapisan atmosfer yang lebih rendah.
- Menurut M. Allaby, biosfer adalah salah satu bagian habitat organisme yang membentuk sistem kelompok stabil dan efektif untuk keseluruhan ekosistem planet bumi.
- Menurut Vladimir Wanouich Veinadsku, biosfer adalah sebuah sistem terbuka dan berkembang sejak dimulainya sejjarah kehidupan makhluk di bumi.
Baca Juga : Komponen Biotik dan Abiotik Ekosistem
Lapisan Penyusun Biosfer
Biosfer terdiri dari tiga lapisan utama yaitu Atmosfer, Litosfer dan Hidrosfer, berikut penjelasannya:
1. Atmosfer
Atmosfer berasal dari kata Atmosphere yaitu gabungan antara Atmo yang berarti “udara” dan Sphere yang berarti “Lapisan”. Jadi, asmofer adalah lapisan udara yang berada dipermukaan bumi. Setiap lapisan atmosfer memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Atmosfer terdiri dari empat lapisan, yaitu lapisan troposfer, lapisan stratosfer, lapisan mesosfer, dan lapisan termosfer atau ionosfer.
- Lapisan Troposfer adalah lapisan paling bawah dan paling dekat dengan permukaan bumi yang memiliki ketinggian 0 hingga 12km dari permukaan laut.
- Lapisan statosfer adalah lapisan kedua dari permukaan bumi yang memiliki ketinggian dari 12 hingga 50km dari permukaan laut.
- Lapisan Mesosfer adalah lapisan ketiga atmosfer yang memiliki ketinggian 50 hingga 80 km dari permukaan laut.
- Lapisan termosfer atau ionosfer adalah lapisan paling panas yang memiliki ketinggian 80 hingga 700km dari permukaan air laut.
2. Litosfer
Litosfer berasal dari kata Lithosphere yaitu gabungan dari dua kata yaitu lithos yang artinya batuan, dan sphere yang berarti lapisan. Jadi pengertian litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang memiliki ketebalan 1200km dengan berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3. Contoh listosfer adalah susunan letusan gunung berapi atau magma yang terbentuk akibat letusan gunung merapi.
Litosfer terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan sial (silisium aluminium) dan lapisan sima (silisium magnesium).
- Lapisan sial (silisium aluminium) adalah lapisan yang mengandung batuan granit dan batuan lainnya yang ada di daratan benua.
- Lapisan sima (silisium magnesium) adalah lapisan elastis yang memiliki ketebalan rata-rata 65 km3.
3. Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata Hydrosphere yang merupakan gabungan dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer adalah susunan lapisan biosfer yang terdiri dari sejumlah air atau perairan, contohnya sungai, danau, samudera dan lautan. Hidrosfer memiliki peranan yang penting bagi kehidupan makhluk hidup, karena hampir 70% mayoritas makhluk hidup dilingkungan hidrosfer.
Baca Juga : Pengertian Spesies Menurut Ahli
Karakteristik Biosfer
Karakteristik biosfer berkaitan dengan persebaran flora dan fauna. Setidaknya terdapat karakteristik flora dan fauna yang akan dijelaskan dibawah ini:
Karakteristik flora
Berikut ini karakteristik flora di habitat-habitat tertentu, yaitu:
- Hutan hujan tropis, berada di wilayah tropis yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Hutan hujan tropis memiliki curah hujan tinggi dan sinar matahari yang bersinar sepanjang tahun.
- Hutan musim, memiliki ciri-ciri saat musim kemarau datang, pohon-pohon yang tumbuh akan menggugurkan daunnya.
- Hutan iklim sedang, memiliki ciri-ciri di tumbuhi pepohonan yang dapat tumbuh tinggi, seperti pohon pinus. Hutan iklim sedang tersebar di wilayah pantai pasifik Amerika Utara hingga ke Washington DC.
- Hutan taiga, memiliki ciri-ciri jenis pohon yang tumbuh yaitu dapat menjulang tinggi dengan daun menyirip menyerupai jarum. Hutan taiga berada didaerah dingin dekat dengan kutub, seperti wilayah Kanada, Finlandia, Rusia dan Siberia Utara.
- Hutan gugur, memiliki ciri-ciri habitat pohon yang tinggi, kokoh, dan berdaun lebar. Hutan gugur berada di wilayah yang sedikit lebih kering namun memiliki kandung air yang cukup banyak.
- Sabana, memiliki ciri-ciri pohon kerdil yang berkelompok. Pohon di wilayah sabana tumbuh tersebar pada lokasi yang memiliki cadangan air yang banyak.
- Stepa, atau padang rumput meerupakan hamparan yang ditumbuhi oleh padang rumput dan tidak ditumbuhi pohon-pohon. Stepa memiliki udara sangat kering dan sedikit cadangan air sehingga hanya rumput yang tumbuh dan bertahan hidup.
Baca Juga : Pengertian Populasi Menurut Ahli dan Penjelasannya
Karakteristik Fauna
Berikut ini karakteristik fauna di berbagai ekosistem tertentu pada sistem biosfer, yaitu:
- Fauna padang rumput didominasi oleh hewan herbivora karena wilayah padang rumput dihuni oleh rumput-rumput segar dan cukup air yang merupakan makanan bagi herbivora.
- Fauna daerah gurun biasanya didominasi oleh hewan-hewan kecil seperti semut, kalajengking, selain itu ada juga hewan besar seperti unta karena memiliki punduk yang berfungsi menjaga ketersediaan air. Padang gurun merupakan daerah panas dengan ketersediaan air sedikit.
- Fauna daerah tundra didominasi fauna berdarah hangat yang memiliki bulu tebal seperti beruang kutub. Daerah tundra merupakan daerah dingin dengan dataran yang dilapisi oleh es dan salju.
- Fauna daerah hutan tropis didominasi oleh herbivora hutan tropis. Daerah hutan tropis merupakan tempat nyaman yang sepanjang tahun disinari matahari dengan curah hujan tinggi.
- Fauna daerah hutan taiga didominasi jenis burung yang sedang bermigrasi akibat habibatnya mengalami musim gugur.
- Fauna daerah kutub mirip dengan faena daerah tunda namun daerah kutub lebih ekstrem dibandingkan daerah tundra.
Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan salah satu makhluk hidup yang hidup di dalam laut. Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari kumpulan binatang karang yang membentuk batu kapur atau struktur karbonat. Indonesia sendiri memiliki perairan laut dengan terumbu karang berbesar dan terlengkap di dunia.
Baca Juga : Pengertian Pemanasan Global dan Penjelasan
Faktor Pengaruh Biosfer
Kondisi biosfer dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti iklim, kondisi geologi, ketinggian tempat dan faktor biotik. Berikut penjelasannya:
1. Iklim
Iklim adalah suatu kondisi suhu atau kelembaban udara di suatu wilayah dalam jangka waktu panjang. Iklim menjadi faktor utama yang mempengaruhi biosfer yang mempengaruhi pertumbuhan fauna dan flora secara fisik. Contohnya seperti sinar matahari yang berpengaruh untuk proses fotosintesis tumbuhan. Angin yang berpengaruh pada proses penyerbukan tanaman, dan kelembaban udara yang juga mempengaruhi kehidupan fauna dan flora.
2. Geologi
Faktor geologi merupakan faktor pada kondisi lingkungan fisik disekitar lingkungan biosfer. Geologi mencakup kondisi air, udara, suhu, tanah dan berbagai faktro lainnya. Lingkungan biosfer dengan kondisi geologi yang tinggi menunjukkan bahwa populasi organisme makhluk hidup nya juga tinggi.
3. Air
Air merupakan faktor penting bagi kelangsungan hidup fauna dan flora. Air memiliki banyak sekali fungsi, tanpa adanya air, fauna dan flora tidak akan bertahan hidup. Contohnya pada daerah gurun yang kering hanya terdapat beberapa spesies flora dan fauna saja yang hidup disana. Hal ini karena ketersediaan air di daerah gurun hanya tergantung dari curah hujan di wilayah tersebut saja.
4. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat juga menjadi faktor pengaruh biosfer. Ketinggian tempat mempengaruhi lingkungan biosfer. Tidak semua makhluk hidup dapat tinggal di daerah tinggi maupun di daerah rendah. Terdapat beberapa tempat yang tidak dapat ditinggali makhluk hidup karena memiliki ketinggian yang sangat tinggi.
5. Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor yang mendukung kehidupan organisme makhluk hidup di dareah tertentu. Semakin banyak faktor biotik pada lingkungan biosfer, maka semakin besar kemungkinan tempat tersebut menjadi habitat makhluk hidup. Contohnya pohon menjadi faktor biotik bagi makhluk hidup seperti burung, tupai dan bajing. Hal ini dikarenakan pohon mampu memenuhi kebuthan makhluk hidup tersebut dengan menjadikan pohon sebagai tempat tinggal dan sumber makanan.
Baca Juga : Dampak Buruk Pemanasan Global dan Penjelasan
Cagar Biosfer
Cagar biosfer merupakan tempat atau sebuah kawasan ekosistem yang keberadaannya telah diakui oleh dunia internasional sebagai bagian dari program Man and Biosphere – Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa. Cagar biosfer bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara pelestarian keanekaragaman hayati, pembangunan ekonomi, dan pelestarian kebudayaan.
Pelestarian sumber daya hayati perlu dilakukan agar populasi flora dan fauna tidak terus menurun bahkan hingga punah. Cagar biosfer juga dapat digunakan sebagai tempat penelitian ekologi dan lingkunga, dan sebagai cagar alam yang digunakan sebagai sarana prasarana diklat.
Cagar biosfer dibagi menjadi tiga zona wilayah yaitu zona inti, zona penyangga dan zona transisi, berikut penjelasannya:
- Zona inti adalah kawasan konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistem. Zona inti hanya digunakan untuk kegiatan penelitian yang tidak merusak. Contohnya untuk kegiatan pendidikan.
- Zona penyangga adalah zona yang mengelilingi zona inti dan biasa digunakan untuk kegiatan mengekpsploitasi sumber daya alam, seperti pendidikan, penelitian dan rekreasi.
- Zona transisi adalah zona yang mengelilingi zona peyangga. Zona ini bisa digunakan untuk kegiatan pemukiman, pertanian, dan pemanfaatan lain bagi masyarakat, lembaga, imuwan, lembaga swadaya dan lainnya.
Cagar biosfer membentuk suatu jaringan yang tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini berkontribusi mewujudkan tujuan yang sama dan sebagai media kerjasama antara pengelola cagar biosfer.
Hingga kini tercatat sudah ada sekitar 651 cagar biosfer di 120 negara yang terkontrobusi dalam lima kawasan, yaitu Afrika, Eropa, Amerika Utara, Asia Pasifik, Kawasan Kepulauan Karibia, Amerika Latin, dan Kawasan Arab.
Di Indonesia, cagar biosfer diresmikan sejak tahun 1977 oleh UNESCO. Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki beberapa biosfer, antara lain Cibodas, Pulau Komodo, Tanjung Puting dan Lore Lindu, Pulau Siberut, Gunung Leuser, Bukit Batu, Taman Laut Wakotobi, Bromo Tengger, Kepulauan Selayar, dan Blombangan.
Baca Juga : Pengertian Cuaca dan Penjelasannya
Demikian artikel mengenai Pengertian Biosfer dan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.