Matahari merupakan bintang besar yang memiliki massa dan gravitasi terbesar dibandingkan dengan bintang lainnya yang menyebabkan planet dan benda langit lain yang bergerak mengitari orbitnya. Gravitasi matahari tersebut yang menyebabkan planet tetap berada pada orbitnya. Rotasi bumi merupakan perputaran bumi pada porosnya, sedangkan bumi bergerak mengitari matahari disebut dengan revolusi bumi.
Gerak revolusi bumi merupakan peristiwa bergeraknya benda mengelilingi titik pusat gerak benda tertentu akibat adanya gravitasi. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang revolusi bumi, berikut ini penjelasan tentang pengertian revolusi bumi, kecepatan, dan akibat revolusi bumi terlengkap.
Baca Juga : Lapisan Atmosfer dan Penjelasannya
Pengertian Revolusi Bumi
Revolusi berarti perubahan dalam waktu cepat, sedangkan revolusi bumi adalah pergerakkan Bumi mengelilingi Matahari di jalur atau orbit yang tetap. Orbit adalah jalur atau lintasan dari masing-masing planet. Tanpa adanya orbit maka dapat menyebabkan benturan pada planet-planet akibat bergerak tidak beraturan dan saling bersenggolan.
Selain planet yang mengitari bumi, terdapat benda-benda langit yang juga mengitarinya yang disebut dengan satelit. Setiap planet memiliki satelit berbeda-beda dengan jumlah banyak.
Bumi berputar dari barat ke timur dengan arah berlawanan arah jarum jam. Bumi dapat menyelesaikan satu revolusi mengelilingi Matahari dalam satu tahun, tepatnya dalam 365,242 hari.
Proses revolusi bumi dapat diketahui dengan memperhatikan gerak matahari di bumi. Dapat kita rasakan jika datangnya sinar matahari tidak tetap akibat kedudukan bumi yang berevolusi tidak tetap. Datangnya sinar matahari mengalami pergeseran-pergeseran yang disebut dengan gerak semu tahunan matahari.
Poros bumi selalu menunjukkan arah 66 derajat dan membentuk sudut 23 derajat, karena itulah keseluruhan bumi tidak diinari metahari dan berubah-ubah menyesuaikan pergerakkan bumi yang membuktikan bumi berrevolusi.
Baca Juga : Pengertian Asteroid dan Penjelasannya
Kecepatan Revolusi Bumi
Bumi mengelilingi matahari selama satu tahun. Untuk mengetahui kecepatannya diperlukan jarak yang ditempuh ketika bumi mengelilingi matahari. Berikut ini merupakan cara menghitung kecepatan bumi.
Disini kita asumsikan bahwa orbit bumi berbentuk lingkaran (keadaan sebenarnya seperti ellips). Jadi jarak yang ditempuh dalam satu tahun adalah keliling lingkaran/
Jadi disimpulkan bahwa rata-rata jarak Bumi ke Matahari adalah sekitar 149.600.000 km. Astronom menyebutnya unit astronomi, atau AU untuk singkatnya.
Jadi, dalam satu tahun bumi menempuh jarak 2 × π × (149.600.000 km). Maka kecepatannya adalah:
kecepatan = 2 × π × (149.600.000 km) / (1 tahun)
Di konversi menjadi unit yang lebih sederhana, menjadi:
Terdapat sekitar 365,25 hari dalam setahun, dan 24 jam per hari, maka di dapat:
kecepatan = 107.000 km / jam (atau, jika Anda mau, 67.000 mil per jam)
Jadi Bumi bergerak sekitar 110.000 km / jam mengelilingi Matahari (sekitar seribu kali lebih cepat dari kecepatan mobil pada jalan raya)
Catatan : Hitungan diatas belum dipastikan tepat dan hanya perkiraan, karena bahwa orbit bumi adalah lingkaran. Namun ternyata orbit Bumi saat ini memiliki eksentrisitas sekitar 0,017. Ini berarti hampir lingkaran.
Baca Juga : Pengertian Galaksi dan Penjelasannya
Proses Revolusi Bumi
Bumi berrevolusi selama 1 tahun atau 365-366 hari. Saat berrevolusi, posisi bumi terhadap matahari tidak tepat dan berubag-ubah. Hal ini karena orbit Bumi ketika mengelilingi matahari berbentuk lonjong atau elips.
Lebih lengkapnya, berikut ini contoh arah datang sinar matahari di bulan Maret, Juni, September dan Desember yang selalu berubah.
- Pada tanggal 21 Maret, Matahari berada di garis lintang 0o Khatulistiwa.
- Pada tanggal 21 Juni, Matahari berada di garis balik utara.
- Pada tanggal 23 September, Matahari kembali lagi ke khatulistiwa.
- Pada tanggal 22 Desember, Matahari berada di garis balik selatan.
Berdasarkan contoh diatas, seolah-olah Matahari yang bergerak, pdahal objek yang bergerak merupakan Bumi. Pergerakkan di bumi tidak dapat kita rasakan secara signifikan karena Bumi bergerak dengan kecepatan tetap. Pergerakan dari perbedaan posisi matahari dari contoh ditas merupakan contoh gerak semu tahunan matahari.
Baca Juga : Fase Fase Bulan dan Penjelasannya
Akibat Revolusi Bumi
Revolusi Bumi merupakan salah satu fenomena alam yang memiliki pengaruh besar terhadap kelangsungan hidup di Bumi. Berikut ini beberapa akibat dari revolusi dari revolusi bumi, antara lain:
Gerak semu tahunan matahari
Gerak semu tahunan matahari merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa matahari seolah-olah bergerak yang menyebabkan posisinya terhadap bumi selalu berubah. Peristiwa gerak semu tahunan menyebabkan matahari mengalami pergeseran ke belahan Bumi ke bagian utara atau tepatnya pada tanggal 22 Desember – 21 Juni dan pergeseran dari belahan Bumi utara ke selatan pada tanggal 21 Juni – 21 Desember.
Perbedaan waktu siang dan malam
Revolusi bumi menyebabkan perbedaan waktu lamanya siang dan malam di bagian-bagian bumi, akibat bumi memiliki kemiringan 23,5 derajat maka setiap daerah memiliki waktu siang dan malam yang berbeda.
Lamanya hari tergantung dari lokasi Matahari di sepanjang Ekliptika atau jalur nyata Matahari relatif terhadap bintang-bintang. Berikut penjelasannya:
a. Equinox Vernal & Musim Gugur
- Terjadi di bulan Maret dan September
- Matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di barat
- Lamanya siang dan panjang sama yaitu masing-masing 12 jam
b. Solstice Musim Panas
- Terjadi di bulan Juni
- Matahari terbit di sebelah timur laut dan terbenam di barat laut
- Waktu malam hari lebih panjang di belahan bumi utara
- Waktu malam hari lebih pendek di belahan bumi selatan
c. Solstice Musim Dingin
- Terjadi di bulan Desember
- Waktu malam hari lebih singkat di belahan bumi utara
- Waktu malam haru lebih panjang di belahan bumi selatan
Baca Juga : Pengertian Bulan dan Penjelasannya
Perbedaan Musim
Revolusi bumi juga menyebabkan terjadinya perbedaan musim. Seperti di Indonesia memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau yang disebabkan karena wilayah Indonesia berada si garis khatulistiwa.
Perbedaan musim itu terjadi akibat selama satu tahun kemiringan bumi tidak berubah, poros bumi utara selalu menunjukkan ke arah yang sama di angkasa atau disebut dengan polaris bintang utara.
Orientasi kemiringan bumi berkaitan dengan matahari sebagai sumber cahaya dan panas bagi makhluk hidup di bumi.
Dapat disimpulkan jika belahan bumi utara berorientasi pada matahari selama setengah tahun dan jauh dari matahari selama setengah tahun. Saat bumi utara berorientasi terhadap matahari, maka membuat bumi menjadi hangat yang disebut dengan musim panas. Sedangkan saat belahan bumi utara berorientasi menjauh dari matahari maka disebut dengan musim dingin yaitu kebalikan dari belahan bumi selatan.
Baca Juga : Pengertian Matahari dan Penjelasannya
Demikian artikel mengenai Pengertian Revolusi Bumi dan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.